Bab 1399
Boom !
Ada suara keras . _ _
Void Punch yang dilemparkan oleh David mengenai bagian dada Serpentine dengan keras .
Namun , saat Serpentine terkena serangan , dia pun berbalik dan mengayunkan ekornya ke arah David dengan sekuat tenaga . _ _
Pukul !
Keduanya menerima pukulan penuh lawan mereka dan terhuyung mundur . _
Tempat – tempat yang mereka lewati dibiarkan berantakan , dan planet – planet yang menghalanginya musnah . _ _ _ _
Klan Ular Berkepala Sembilan adalah ras yang bagus dalam pertahanan dan memiliki fisik yang kuat . _ _ _ Sedangkan tubuh David juga tidak kalah dengan tubuh mereka setelah ditempa oleh sistem . _ _
Dari segi kekuatan fisik saja , keduanya bisa dibilang berimbang . _ _ _ _ _
Namun , David hanyalah seorang Ruler Ranker pemula , sementara Serpentine adalah seorang Ruler Ranker yang terlambat , yang dua alam kecil lebih tinggi dari David .
Selain itu , Serpentine telah hidup selama hampir sepuluh ribu tahun dan memiliki lebih banyak pengalaman tempur dibandingkan dengan David .
Oleh karena itu , Serpentine berada di atas angin sejak awal pertempuran ini . _
Namun , tujuan David sekarang adalah mengumpulkan pengalaman tempur , sehingga dia akan bereaksi dengan benar ketika dia bertemu dengan seseorang yang kuat di Kerajaan Bintang di masa depan .
Oleh karena itu , dia tidak menggunakan kartu trufnya . _ _
He only used a small part of his mind power to assist him, and he did not even use the Evil–Splitting Sword.
The two of them exchanged blows one after another and retreated occasionally.
Serpentine was in the process of retreating while nine of his serpent’s heads gathered energy at the same time.
Soon, a huge ball of energy formed in front of him.
It was more than ten times larger than the energy ball he gathered with just one head earlier.
The power this ball contained was unmistakable.
If David were hit by this super energy ball, his Eternal Golden Body would be crushed.
Even if it would not directly kill David, it would severely injure him.
When David saw Serpentine gather energy, he knew that the other party was going to deal him a huge blow.
David waved his hand and a long red sword automatically flew out of the sheath on Mia’s back.
Comments
The readers' comments on the novel: Aku Seorang Kuadriliuner