Login via

Aku Seorang Kuadriliuner novel Chapter 1672

Bab 1672

‘Kenapa dia begitu takut pada Sovereign Ranker?’

Sudah terlambat baginya untuk bertanya-tanya tentang ini.

Pria tua itu hanya berjarak satu sentimeter dari meraih Alba.

Pada saat kritis ini, sesosok tiba-tiba muncul di samping Alba, dan sosok ini bahkan lebih cepat dari lelaki tua itu.

Sebelum lelaki tua itu bisa bereaksi, sosok itu meraih tangan lelaki tua itu yang terulur ke arah Alba, mencegahnya untuk mendekat.

Mereka bertiga terlihat aneh dengan cara ini.

Sosok yang tiba-tiba muncul itu tentu saja adalah David.

Dia bisa saja mengambil tindakan di awal, tetapi dia tidak melakukannya.

Dia sengaja menunggu sampai saat terakhir.

Yang diinginkan David adalah agar Alba melihat cahaya di saat-saat terakhir keputusasaan.

Keterkejutan yang ditimbulkan oleh tindakan David di awal pasti tidak sebesar yang seharusnya

dia bertindak pada saat terakhir.

Dengan cara ini, dia bisa dianggap sebagai penyelamat Alba.

Selanjutnya, Alba akan mencoba yang terbaik untuk membantunya membuat perusahaan perdagangan menjadi lebih besar.

Sebagai nyonya muda ketiga dari Treasure Trove, Alba tentunya memiliki banyak koneksi.

Jika dia membantu David dengan sepenuh hati, efeknya akan langsung terasa.

Ketika saatnya tiba, Alba akan menghubungi jaringannya dan David akan membelanjakan uangnya secara rahasia.

Dengan Alba menutupinya, David bisa mendapatkan banyak poin mewah tanpa menunjukkan wajahnya.

Ini adalah tujuan David, dan itu juga merupakan situasi yang paling ideal baginya.

Tidak menonjolkan diri dan menghasilkan banyak uang secara pribadi selalu menjadi teknik favorit David.

Tangan lelaki tua itu diblokir ketika hendak menyentuh Alba, dan dia juga terkejut sesaat. Jelas, otaknya belum mencatat apa yang sedang terjadi.

Kemudian, dia terus mengerahkan tenaga, hanya untuk menemukan bahwa dia tidak dapat menggerakkan tangannya.

Dia tidak bisa mendorongnya ke depan atau menariknya kembali.

Setelah mengerahkan seluruh kekuatannya, dia masih tidak bisa menggerakkan tangannya.

‘Bagaimana ini mungkin?’

Comments

The readers' comments on the novel: Aku Seorang Kuadriliuner