Bab 815
Air muka Spencer langsung berubah. Dia segera membuka pintu dan bergegas keluar.
Di koridor tampak Jayden yang sedang menghalangi Devi dengan wajahnya yang dihiasi dengan cap tangannya Devi.
Dengan ekspresi galak dia menunjuk ke Devi dan berteriak, “Dasar jalang, beraninya kau menamparku?”
“Aku bicara baik–baik denganmu tetapi kau malah tidak mempedulikan martabatku?”
“Aku akan membunuhmu…”
Setelah mengatakan itu lalu dia langsung hendak menampar Devi.
Untung saja Reva datang tepat waktu. Dia langsung meraih lengan Jayden dan mendorongnya ke belakang hingga terhuyung
L
huyung.
Di sisi lain, Devi merasa sangat gembira. Dia bersembunyi di belakang Reva sambil menatap Jayden.
“Ingin menampar aku? Kau tanya dulu kepada kak Reva, apa dia setuju!”
Jayden tercengang: “Re… Reva?”
“Apa maksudmu?”
“Kau mau apa?”
Dengan suara yang terdengar berat Reva berkata, “Jayden, disini rumah sakit. Perhatikan ucapan dan perbuatanmu!”
Jayden langsung marah: “Memangnya kenapa dengan ucapan dan perbuatanku?”
“Dia menampar aku. Kau lihat wajahku, dia sudah menampar aku!”
“Kenapa? Memangnya aku yang sudah ditampar masih tidak diijinkan untuk membalas?”
Reva merasa malas untuk berdebat dengannya jadi dia langsung berkata, “Paman ketiga, kau ajak dia keluar dulu.”
“Aku akan bersiap-siap sebentar lalu pergi ke PT Smith bersamamu!”
Spencer mengerikan keningnya: “Reva, kita selesaikan masalah ini dulu saja.”
“Kita masih keluarga sendiri. Jayden yang sudah ditampar seperti itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, kan?”
Reva marah. Putramu sendiri yang sudah menggoda seorang gadis dan ditampar oleh gadis itu, lantas harus menyelesaikan apa?
Namun, Reva tidak merasa perlu untuk repot repot berbicara. Dia langsung berkata, “Sebentar lagi direktur Anya mau pergi, dia hanya memberi kita waktu setengah jam.”
1/4
Kalau kau ingin menyelesaikan disini, bagaimana kalau kita selesaikan dulu masalah yang ada disini?”
Alr muka Spencer langsung berubah drastis. Dia langsung berkata, “Kalau… kalau begitu ayo kita pergi ke PT Smith dulu.
Dengan cemas Jayden berkata, “Pa, lalu bagaimana denganku?”
Spencer berkata dengan marah: “Dia bekerja disini dan tak akan bisa kabur. Untuk apa kau panik?”
“Kalau bisnis ini berhasil dinegosiasikan, apa kau tahu apa artinya?”
Jayden langsung mengangguk.
Comments
The readers' comments on the novel: Leaving The Country After Divorce novel (Roxanne and Lucian)