Bab 819
10 mutiara
92%
Reva menatap wajah Jayden yang menyedihkan dan hampir saja memakinya.
Hanya seonggok sampah yang kerjaannya hanya menghabiskan waktu dengan minum – hura di luar pun masih ingin mendapatkan Anya? Apa otaknya sudah kebanjiran air?
minum dan berhura
Pada waktu itu saja, para pemuda yang merupakan pewaris dari kesepuluh keluarga terpandang pun belum bisa mendapatkan Anya, lalu atas dasar apa dia hendak mendapatkan Anya?
Reva malas mempedulikan permintaannya jadi dia diam saja.
Jayden merasa kesal: “Reva, kenapa kau diam saja?”
“Kenapa? Kalian pasti ada sesuatu, kan?”
“Aku tahu, aku tahu pasti. Dasar bajingan, kau pasti selingkuh dengan Anya!”
“Kau tunggu aku yah. Aku akan menelepon kakak sepupuku sekarang dan memberitahukannya tentang hal ini!”
Reva mendengus dingin: “Terserah kau saja.”
Jayden menjadi geram. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Nara.
Begitu dia selesai menceritakan masalahnya lalu Nara yang berada di ujung telepon berkata dengan acuh, “Apa kau sudah selesai bicaranya?”
“Reva itu siapa, aku lebih tahu dari kau. Dia tidak akan pernah melakukan hal seperti itu!”
“Aku peringati yah, kalau lain kali kau berani berbicara buruk lagi tentang Reva, jangan salahkan aku kalau aku bersikap kasar kepadamu!”
Nara langsung menutup teleponnya.
Jayden tercengang. Apa yang terjadi?
Nara sangat percaya dengan Reva?
Reva menatap Jayden dengan ekspresi dingin. Orang–orang di keluarga ini benar–benar tidak tahu berterima kasih. Segera setelah dia membantu mereka menandatangani kontraknya lalu mereka langsung berubah dan seolah lupa dengan jasanya. Sepertinya dia harus lebih waspada dengan mereka di kemudian hari.
Sepuluh menit kemudian, Spencer berbelok ke sebuah sudut jalan dan langsung berhenti.
Reva, aku harus segera kembali ke perusahaan. Kau bisa turun disini!” ujar Spencer.
Reva mengerutkan keningnya. Tempat ini masih cukup jauh dari rumah sakit, jaraknya beberapa mil jauhnya. Kenapa dia menurunkannya disini?
Saat hendak meminta bantuannya untuk menandatangani kontrak, si Spencer ini bersedia datang ke rumah sakit untuk menjemputnya. Sekarang setelah kontraknya selesai ditandatangani dan dia sudah tidak
diperlukan lagi jadi mereka bahkan tidak ingin mengantarkannya pulang?
Kau sendiri yang menjemputku keluar dari rumah sakit dan meminta aku untuk membantu dalam masalah penandatanganan surat kontrakmu. Tetapi setelah kontraknya selesai ditandatangani lantas jasanya dilupakan begitu saja? Benar–benar habis manis sepah dibuang!Alih–alih mengantarkan aku pulang ke rumah sakit, kau malah terburu – buru mengantarkan putramu ke acara reuni temannya. Apakah ini cara kau memperlakukan orang yang telah berjasa kepadamu?
Comments
The readers' comments on the novel: Leaving The Country After Divorce novel (Roxanne and Lucian)