Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 1038

Bab 1038

Sambil memegang manikmanik giok itu, Chandra mengikuti Reva dari belakang. Lalu mereka berjalan ke villa itu dengan diam diam.

Di sepanjang jalan, Reva mendapati bahwa kekuatan Chandra juga tidak lemah.

Dia sudah belajar ilmu bela diri sejak kecil dan telah mendapatkan beberapa pencapaian dalam tenaga dalamnya. Mungkin kalau ada enam sampai tujuh orang biasa yang bertarung dengannya, mereka sama sekali bukan lawannya.

Dalam situasi seperti itu, hal ini cukup berguna, setidaknya langkah kakinya cukup ringan dan tidak akan

ketahuan.

Begitu sampai di depan tembol villa itu, Chandra hendak masuk dengan melompati temboknya namun dia langsung ditarik kembali oleh Reva.

Chandra melirik Reva dengan heran lalu mengecilkan suaranya, Tidak apaapa. Aku bisa melompati tembok seperti ini dengan mudah.

Reva mengibaskan tangannya namun tidak mengatakan apa apa.

Dia mengeluarkan sebuah botol porselen dari tubuhnya kemudian membuka tutup botolnya. Tampak seekor kelabang merah merangkak keluar dari botol itu.

Mata Chandra terbelalak dengan lebar. Kelabang ini tampak ganas.

Reva meletakkan kelabang itu di tanah dan kelabang itu merangkak ke arah dinding.

Pada saat ini, terdengar ada sedikit suara dari balik dinding.

Tibatiba ada bayangan hitam yang menyerbunya dengan cepat. Bayangan hitam itu membuka mulutnya dan langsung menelan kelabang itu.

Pada saat itu Chandra baru bisa melihat dengan jelas bahwa bayangan hitam ini adalah seekor ular hitam

kecil.

Ular kecil ini sangat cepat sehingga membuat Chandra langsung mundur selangkah karena ketakutan.

Ular seperti ini sepertinya sangat berbisa.

Reva tampak tenang. Dia menatap ular kecil itu dengan tenang seolaholah dia sama sekali tidak takut kepadanya.

Setelah ular kecil itu menelan kelabangnya, ia menatap lurus kepada Reva seolah hendak menyerangnya.

!

Apaapa yang terjadi kepadanya?

Bisik Chandra.

Reva mengibaskan tangannya dan memberi isyarat kepadanya untuk tetap diam.

Tidak lama kemudian, ular itu berhenti menggelinjang kemudian sebuah lubang tibatiba muncul di perutnya seolaholah digigit oleh sesuatu.

Segera setelah itu, si kelabang merali tadi merangkak keluar dari lubang itu.

Manik mata Chandra langsung mendelik dan seperti hampir meloncat keluar!

Barusan dia melihat bahwa kelabang ini baru saja ditelan oleh si ular hitam itu dengan mata kepalanya sendiri. Bukankah seharusnya kelabang ini sudah mati?

Bagaimana mungkin dia masih bisa menggigit perut ular hitam itu dan merangkak keluar dari sana?

Kelabang jenis apa ini? Apa benar sehebat itu?

Sebenarnya, kelabang ini adalah kelabang yang Reva tenkan pertama kali dan dibawa oleh salah satu anggota suku Maui.

Racun kelabang ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan racun ular hitam tadi.

Namun, setelah kelabang ini mengikuti Vera untuk beberapa waktu, daya serang, vitalitas seita toksisitasnya meningkat beberapa kali lipat lebih tinggi.

Hal inilah yang membuat Vera sangat hebat. Dia tidak hanya bisa hidup harmonis dengan serangga serangga sihir ini tetapi yang paling penting adalah serangga serangga sihir ini akan menjadi begitu kuat setelah tinggal bersamanya untuk jangka waktu tertentu

Ini sama seperti apa yang terjadi pada kelabang ini!

Setelah kelabang merangkak keluar, ia lalu melanjutkan pergerakannya dengan memanjat ke arah tembok.

Pada saat ini, terdengar suarasuara yang jarang terdengar di sekitar sana. Tampak beberapa serangga beracun yang merangkak keluar dari kegelapan.

Ekspresi Chandra tampak tegang. Halhal ini tampak agak mengerikan.

Ekspresi Reva tetap tenang. Dia mengeluarkan beberapa botol porselen lagi dan tampak seekor kelabang merah yang merangkak keluar dari masingmasing botol tersebut.

Pada waktu dulu itu, kelabang yang dia ambil cukup banyak dan mereka semua sudah tinggal bersama Vera

alama ini nahianna mani ANADA.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat