Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 126

Bab 126

Reva melirik Herman lalu mengeluarkan pil Long Life kemudian menyerahkannya.

“Papamu berbohong kepadamu!”

“Yuri akan merayakan ulang tahun setiap tahunnya di masa depan. Akan makan kue ultah yang besar dan membeli banyak pakaian yang indah!”

“Kemarilahı, makan permen ini.”

“Dan saat kau ulang tahun nanti, apapun yang kau inginkan akan paman belikan untukmu!”

Mata yuri tampak berbinar dan berkata: “Benarkah?”

“Paman, kalau… kalau begitu bolehkah kau membelikan sepasang sepatu untuk papaku…”

“Orang – orang di luar sana mengatakan bahwa papa terlalu kotor dan jari – jari kakinya mencuat keluar dari sepatunya..”

Di saat yang sama, Herman menangis seperti anak kecil.

Mendengar ucapannya hati Reva merasa ngilu lalu dia dengan lembut membelai kepala Yuri.

Gadis kecil yang malang ini lahir dengan nasib yang sangat tragis.

Tetapi dia tidak pernah peduli dengan dirinya sendiri. Dia hanya memikirkan papanya.

Dengan hidupnya yang singkat dia bahkan tak punya waktu untuk melihat dunia luar yang penuh warna – warni. Ironisnya dia malalı harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini.

“Jangan khawatir, dengan pamanmu di sini, tidak akan ada lagi orang yang menindas kau dan papamu ke depannya!”

“Kau makanlah dulu permen ini!”

Kemudian Yuri dengan patuh memakan pil Long Life dan dengan perlahan dia tertidur selama beberapa saat,

Bab 126

#

5 mutiara

Herman tidak menghentikannya karena dia tahu bahwa Reva tidak mempunyai niat jahat.

“Permen apa ini?”

Herman bertanya-tanya.

“Ini bukan permen, ini obat!”

“Obat?” Herman tampak terkejut: “Obat apa?”

Reva: “Obat untuk menyembuhkan penyakitnya!”

“Aku sekarang adalah seorang dokter di rumah sakit dan juga telah mengobati banyak penyakit seperti ini.”

“Sebentar aku akan menuliskan beberapa resep obat untukmu dan setelah seminggu penyakit Yuri akan sembuh total!”

Herman menatap Reva dengan bingung dan bertanya: “Reva, apa kau tidak salah?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat