Bab 128
Tak lama kemudian, supir Kenji melajukan mobilnya dan mengantarkan Reva dan Herman langsung menuju Shim Group.
Mereka yang baru tiba di kantor Kenji sudah dapat mendengar teriakan tuan Tiger dari kejauhan.
“Kak, apakah mereka sudah ditemukan?”
“Cepat temukan mereka. Sebentar lagi setelah dokter datang dan menyembuhkanku, aku akan membunuh mereka berdua dengan tanganku sendiri!”
“Kak, kita harus sepakat yah, kedua orang ini harus ditenggelamkan ke sungai Carson!”
Reva mendorong pintu masuk dan berkata dengan kencang, “Siapa yang akan kau tenggelamkan ke sungai Carson?”
Beberapa orang yang berada di dalam ruangan menoleh. Dan saat tuan Tiger melihat Reva dia menjadi sangat gembira.
“Kak, anak buahmu gesit juga yah. Mereka dapat menangkap kedua bajingan ini dalam waktu singkat!”
“Bagus sekali! Kak, sekarang patahkan dulu kaki bajingan itu.”
“Nanti setelah aku sembuh aku akan menyiksanya dengan hati – hati!”
Vey juga terlihat sangat sombong dan berkata: “Herman, aku sudah bilang kan, jangan mengganggu aku lagi!”
“Hmpph, kau masih saja tidak mau menyerah. Kau kira dapat menahanku dengan seorang putri?”
“Hari ini, aku akan membuatmu benar- benar menyerah!”
“Aku ingin membuatmu sadar, katak buruk seperti dirimu tidak akan pernah mendapatkan seorang dewi!”
“Kak, kau tak perlu segan kepada mereka. Tak usah gengsi di depanku.”
Raut wajah Kevin tampak sangat kelam.
Bab 128
i
5 mutiara
Dia benar-benar tidak menyangka bahwa orang yang disinggung oleh Tiger adalah Reva.
“Kak, mengapa kau malah diam saja?”
“Cepat ambil tindakan!”
“Bantu balaskan dendam aku!”
Tuan Tiger mendesak dengan terburu – buru.
Herman tampak mengigil seluruh tubuhnya dan melangkah maju sambil berkata: “Tuan Shim, Tuan Tiger, semua masalah ini dimulai karena diriku. Aku minta maaf kepada kalian…”
“Tidak perlu!” Reva langsung meraih lengan Herman dan menatap Kenji dengan senyum ringan: “Tuan Shim, apakah kau ingin aku sendiri yang meminta maaf kepadamu?”
Kenji yang tersadar kembali langsung berjalan menghampiri Reva dan membungkukkan badannya: “Tuan Lee, aku benar-benar minta maaf.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat