Bab 1374 Seorang pemuda tidak tahu apa apa
―
Reva melirik David dan berkata, “Karir nona Sarah sedang naik daun.”
“Dan direktur David langsung memutuskan kontraknya begitu saja? Apakah hal itu tidak akan berdampak pada karir nona Sarah?”
David juga adalah orang yang cerdas lalu dengan cepat dia berkata, “Tuan Reva, aku… aku akan mempertimbangkan masalah ini.”
“Kau tenang saja, pembayaran ganti rugi dari perusahaan juga akan mempertimbangkan tentang hal hal seperti ini.”
“Berdasarkan situasi perkembangan nona Sarah pada saat ini, pemutusan kontrak itu pasti akan menimbulkan banyak kerugian ekonomi bagi nona Sarah.”
“Aku.. aku akan memperkirakan biaya kerugian yang akan dibayarkan, setidaknya… setidaknya perusahaan akan membayarkan 300 juta…”
Saat mengatakan hal ini, David menatap Reva secara diam–diam.
Asalkan Reva menunjukkan ketidakpuasannya maka dia akan segera menaikkan nilainya.
Dia tahu bahwa Reva menyuruhnya mengeluarkan uang untuk menyelesaikan masalah ini sehingga dia tidak boleh pelit!
Reva tidak memerasnya terlalu banyak, dia bahkan tidak berhubungan terlalu banyak dengan
Sarah.
Reva hanya merasa gadis ini baik hati dan terlalu menyedihkan sehingga dia ingin membantunya.
“Tiga ratus juga, direktur David masih bisa dikatakan cukup tulus.”
“Kalau begitu, bagaimana kalau direktur David menangani masalah pemutusan kontraknya lebih dulu?”
Reva tersenyum kecil.
David mengangguk- anggukkan kepalanya seolah
anggukkan kepalanya seolah–olah baru sana diberikan pengampunan.
“Tidak masalah, tidak masalah.”
“Tuan Réva, tunggu sebentar, aku… aku akan mengatur seseorang untuk mengirimkan surat kontraknya.”
David berlari ke samping untuk menelepon.
Reva menatap Sarah, “Apa kau punya permintaan lain?”
Air mata Sarah terus mengalir keluar dari matanya. Dia menggelengkan kepalanya dengan kuat dan ingin berbicara tetapi air matanya langsung mengalir keluar.
Pada saat ini, sebuah batu besar yang telah lama membebani hatinya pun akhirnya seolah terangkat.
Dan di dalam hatinya, dia sangat berterima kasih kepada Reva.
Pada saat ini, Eliza sedang duduk di depan meja yang ada di ruangan VIP mereka yang sebelumnya dengan sendirian dan tampak gemetaran karena merasa ketakutan.
Konflik yang terjadi di dalam ruangan VIP tadi itu benar–benar membuatnya ketakutan. sehingga dia sama sekali tidak berani berada di sana. Jadi dia menggunakan kesempatan itu untuk kabur.
Saat dia baru saja duduk, tampak ada beberapa orang yang tiba–tiba masuk ke dalam.
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat