Bab 176
Anya tidak mudah dibodohi. Dia berjalan menghampir Kesya dan bertanya, “Coba kau katakan, apa yang telah terjadi disini?”
Kesya lampak gemctar dan tidak berani berbicara.
Wajah Anya tampak dingin dan berkata: “Sctclah kau ceritakan dengan jelas aku akan memuaskanmu atas kejadian hari ini.”
Scakın telah mcndap:itkan pengampunan lalu Kenyat dengan cepat nicnccritakan apa saja yang barusan terjadi diyna.
Setelah mendengarkan ceritanya Anya langsung menoleh untuk menatap Shiro.
Lalu Shiro berkata dengan suara gemetar, Kak Anya, semua... semua ini hanya masalah sepcle_.”
“Semua makanan ini, aku yang bayar saja, aku yang bayar…”
Lalu Anya berkata dengan serius, “Shiro, apakah kau sedang menghinaku?”
Shiro tampak cemas dan berkata: “Kak Anya, aku.. aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu...”
Anya: “Kalau begitu mengapa kau menghinaku seperti ini?”
“Menurutmu aku tidak mampu membayar makanan-makanan ini?
Mendengar ucapannya Shiro langsung berkeringat deras: “Aku.. aku tidak, tidak bermaksud begitu...
“Biasanya kak Anya sangat memperhatikanku, bagaimana mungkin.. bagaimana mungkin aku berani memintamu untuk membayar?”
Anya berkata dengan nada sinis: Tak perlu banyak bicaril, sekarang katakan kepadaku, berapa harganya?”
Shiro tampak canggung dan tidak bisa menjawab.
Lalu Anya berkata dengan marah, “Aku tanya kepadamu, berapa harganya?”
Shiro segera berkala. Totalnya... totalnya 570…”
Orang–orang yang berada disekitarnya langsung sibuk berbisik – bisik. Bukankah tadi dia mengatakan 570.000 dolar lelapi kenapa sekarang malah menjadi 570 dolar?
Kemudian Anya berkata dengan perlahan. “Lima ratus tujuh puluh?”
“Apakah kau sedang bercanda denganku?”
“Sebotol Romance Conti harganya bisa mencapai uga hingga empat juta dolar.”
*Shuro kau kira aku belum pernah minum anggur merah premium seperti itu?”
Dengan tak berdaya Shiro Exrkata dengan gemeiar: “Kak Anya, kau.. kau jangan memuatku senang
“Kau juga tahu, aku aku tidak punya Romani Conti di sini.”
“Semua.. semua ini palsu dan tidak berharga..”
Begitu ucapannya ini terlontar keluar, orang–orang yang berada di sekitarnya langsung meraung dan geinpar.
Ternyata tadi dia sengaja membodohi orang!
Apakah semua makanan yang disebutkannya tadi itu palsu semua? Seperti abalon Australia. daging sapi Kobe dan kaviar Kaspia serta yang lainnya.
Barusan dia telah meminta Reva untuk berlutut dan bersujud tetapi sekarang seakan–akan semua kejadian itu malah mencoreng mukanya.
Ternyata yang menjadi bajingan disini sebenarnya adalah Shuro bukan Nara dan Reva!
Anya–“Jika seinua itu adalah palsu lalu mengapa ada daftar makanan ini di incnc–mu?”
*Shiro, sebagai anggota keluarga Yu apakah kau juga melakukan pemalsuan dalam berbisnis?
Lalu Shiro pun tampak canggung dan berkata: “Kak Anya, sebenarnya. sebenarnya ini hanyalah sedikit candaan yang aku buat untuk mereka.”
kerumunan orang itu tampak bising dan berdiskusi apa benar dia tampak sedang bercanda?
Gayanya tadi tidak terlihat sedang bercanda!
Raut wajah Anya tampak semakin dingin dan berkata: “Shiro, kau sedang bercanda atau sengaja ingin menindas oring seharusnya kau cukup jelas mengenai hal ini!”
Tuan Lec adalah penolongku jadi urusannya berarti juga urusankul”
“Aku harap untuk masalah kali ini kau dapat meminta maaf dengan lulus kepada tuan dan nyonya Lec serta meminta mcrcka untuk memaafkanmu!”
Raut wajah Shiro tampak berubah dengan drastis karena malu. Berdasarkan ucapannya yang ladi
ja sudah dapal dikat:lkan bahwa dia mengaku telah dengan sengaja lxrmalni curang dalam hal ini.
Jika dia masih harus meminta maaf kepada Reva dan Nara lalu kedepannya apakah dia masih bisa menjaga marlabatnya?
Lalu Shuro berkata dengan suara pelan. “Kak Anya, semua ini hanyalah canditan saja, tidak perlu campai seperti ini
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat