Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 212

Lalu Alina bertanya dengan cemas, “Bagaimana caranya kau tinggal di perusahaan?” “Mengapa bisa merasa tidak nyaman tinggal di rumah ini?” Nara lalu berkata dengan marah, “Reva tidak ada di rumah ini. Hiro dan Hana juga sudah pulang kesini. Jadi untuk apa aku tinggal di rumah ini?” “Ma, jika berita ini sampai tersebar ke luar, apakah kau tidak takut dengan gosip – gosip iseng mereka?” Dan tiba – tiba Alina terdiam. Ucapan Nara ada benarnya juga. Dengan kedua putrinya yang tetap tinggal disini dan Hiro yang kembali ke rumah ini, jika sampai orang lain mengetahuinya akan mencoreng muka keluarga mereka. Mereka masih berharap Nara akan menikah dengan keluarga kaya di kemudian hari. Jika masalah ini sampai membuat reputasi Nara menjadi jelek lalu bagaimana dia akan menikah ke dalam keluarga kaya nantinya? Lalu Nara pergi dengan barang bawaannya. Hiro ingin menangis tetapi tidak dapat meneteskan airmata. Sekarang dia tidak bisa menghindar lagi meskipun dia sangat ingin. Dan pada saat ini Axel telah selesai makan dan melemparkan mangkuk itu kepadanya sembari berkata, “Hiro, mangkuknya dicuci yah.” “Dan juga, jangan lupa untuk menyiapkan makan siang.” “Di dalam kulkas hanya tersisa setengah ekor ayam. Kau pergilah ke supermarket untuk membeli ikan, udang dan yang lainnya.” “Kita akan makan siang jam dua belas teng. Jadi ingat untuk mepersiapkannya terlebih dahulu!” Setelah mengatakan itu kemudian Axel menyilangkan tangannya ke belakang punggung dan keluar dari sana. Alina juga ikut berkomentar: “Hiro, baju yang ada di kamar mandi juga nanti sekalian di cuci.” “Mantel aku itu tidak bisa dicuci dengan mesin. Harus dicuci dengan tangan.” “Dan juga, ada tiga pakaian berwarna putih yang tidak boleh terkena sinar matahari. Jadi cukup kau gantung saja di tempat yang berventilasi.” “Oh yah, jangan lupa untuk membuang sampahnya juga yah.” Lalu sepasang orang tua itu pergi dan meninggalkan Hiro dan Hana yang saling menatap. Dan sekarang mereka baru menyadari bahwa mereka telah salah membuat keputusan untuk pulang dan tinggal disini. Tetapi, untuk saat ini mereka juga tidak mungkin untuk menyesalinya lagi. Di sisi lain, Reva tidak pergi ke rumah nyonya Meng. Dia langsung pergi ke rumah sakit untuk bekerja. Nara juga pergi ke perusahaan dengan barang bawaannya. Dan untuk beberapa hari ke depan, dia akan tinggal di perusahaan untuk sementara. Di belakang kantornya ada kamar tidur yang besar. Dulu saat Nara lembur dia akan tinggal di perusahaan. Nara berencana untuk membeli sebuah rumah baru setelah dividen perusahaan di terima dalam dua bulan ini, jadi dia dan Reva dapat tinggal bersama di rumah itu. Rumah impian Nara sebenarnya adalah rumah di Lavender Garden. Dia masih mempertimbangkan apakah akan mencari Tiger dan membicarakan masalah rumah ini dengannya. Dia berencana untuk menyewa salah satu rumahnya dulu sehingga dia dan Reva akan tinggal disana untuk sementara. Nanti ketika dia sudah mendapatkan untung yang lebih banyak di kemudian hari dia baru akan membeli rumah yang dia sukai. Dengan begitu dia sudah merasa puas dengan tercapainya impiannya. Reva baru saja berencana untuk mencari teratai salju yang berumur seribu tahun dalam beberapa hari ini lalu dia akan membangunkan adiknya, Reina kemudian membawa Nara untuk tinggal bersamanya di Dragon Lake. Begitu Reva kembali ke ruang UGD dan baru saja duduk, tidak lama kemudian seorang perawat datang dengan setumpuk laporan laboratorium. “Direktur Lee, ini adalah laporan lab dari orang yang waktu itu terluka karena kecelakaan mobil.” Reva tahu bahwa orang yang terluka karena kecelakaan mobil yang dimaksud itu adalah Anya dan putrinya. Reva melihat sekilas laporan itu dan melihat masalah yang mengejutkannya. Laporan laboratorium itu menunjukkan bahwa golongan darah Anya sama sekali tidak cocok dengan putrinya. Jika dalam situasi yang berbeda, Reva tidak akan terkejut. Golongan darah anak yang tidak mengikuti ibunya biasanya mengikuti golongan darah bapaknya. Tetapi darah Anya ini agak rumit. Dalam darahnya mengandung zat khusus yang disebut proton. Jenis darah semacam ini tidak memiliki konsep apapun dalam pengobatan modern jaman sekarang. Tetapi karena Reva telah menerima ilmu warisan dari leluhurnya itu sehingga penjelasan mengenai darah murni ini ada dijelaskan di dalam ilmu itu. Anya memiliki aroma yang aneh di tubuhnya. Wajahnya yang cantik dengan kulitnya yang begitu putih hampir terlihat transparan seperti lemak yang kental tidak seperti kulit manusia pada umumnya. Meskipun kulit Nara juga sudah sangat bagus tapi jika dibandingkan dengan Anya masih berbeda jauh. Dan ini adalah karena darah murni yang dimiliki Anya. Darah murni seperti ini hanya dapat muncul dalam darah seorang wanita. Ia dapat memperbaiki sel kulit wanita dan memperlambat penuaan. Dan yang paling penting adalah bahwa wanita yang memiliki darah murni seperti ini pasti akan memiliki aroma yang khas. Pada jaman dahulu ada seorang selir bernama selir Kimmy juga memiliki darah murni seperti ini jadi di tubuhnya tercium aroma yang aneh. Seorang wanita yang memiliki darah murni seperti ini belum tentu akan melahirkan anak yang juga memiliki darah murni seperti ini. Namun, bisa dipastikan golongan darah anak ini pasti akan mengikuti golongan darah wanita ini! Dan sekarang Anya dan putrinya malah memiliki golongan darah yang berbeda. Ini pasti ada penyebabnya. Setelah berpikir sejenak, kemudian Reva memutuskan untuk mencari Anya dan memberitahukannya mengenai hal itu.

Previous Chapter

Next Chapter

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat