Ketika Reva meninggalkan PT Smith, waktu juga sudah menunjukkan tengah hari. Lalu Reva langsung bergegas ke perusahaan farmasi Shu. Sekarang Nara tinggal di perusahaan dan tidak akan pulang ke rumah untuk makan malam. Dan karena Reva pergi mencarinya, jadi mereka bisa pergi makan malam bersama dan menikmati waktu berdua. Begitu dia berjalan ke pintu kantor tiba – tiba dia melihat ada beberapa pria berjas dan sepatu kulit yang juga berjalan di belakangnya. Orang yang paling depan adalah seorang pria paruh baya dengan perawakan sedang dan mengenakan kacamata berbingkai emas. Pria ini terlihat kalem tetapi tatapan matanya menunjukkan kejahatan yang tidak terlukiskan. Tatapannya hanya tertuju pada karyawan wanita yang ada di perusahaan, seperti tatapan seorang yang bejat. “Tuan Lee, anda sudah tiba!” sapa sekretaris Nara saat melihat Reva. Meskipun keluarga Shu menganggap remeh Reva tetapi karyawan – karyawan di perusahaan ini sangat menghormati Reva. Karena berkat Reva, gaji semua orang meningkat sekitar 30%. Selain itu Reva telah membantu perusahaan bahan obat menjadi perusahaan yang menghasilkan keuntungan. Sehingga keuntungan perusahaan farmasi Shu meningkat dengan pesat dan pendapatan mereka juga otomatis bertambah. Reva yang disapa itu lalu mengangguk dan bertanya dengan penasaran, “Siapakah mereka ini?” Sekretaris: “Ooh, mereka adalah orang – orang dari Aliansi Farmasi Provinsi Yama. Mereka datang untuk membicarakan sesuatu dengan direktur Shu.” Reva mengernyitkan keningnya. Baru saja dia membahas tentang orang – orang ini dengan Anya, dan sekarang orang – orang ini sudah datang saja. Pria yang mengenakan kacamata berbingkai emas itu melirik Reva. Raut wajahnya tampak begitu sombong seolah – olah dia lebih hebat saja. Lalu sekretaris membawa beberapa orang itu ke kantor Nara. “Direktur Shu, Mr. Regatta dan yang lainnya sudah tiba!” Setelah sekretaris menginformasikan tamu itu kemudian dia meninggalkan mereka. Lalu Nara dengan cepat berdiri dan menyapa, “Halo, Mr. Regatta, selamat datang!” Pria yang mengenakan kacamat emas itu adalah Mr. Regatta. Saat dia melihat Nara, matanya langsung menyala – nyala. Dia tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya. “Direktur Shu, aku sudah lama mengagumimu. Suatu kehormatan bagiku bisa bertemu denganmu!” Lalu Mr. Regatta mengulurkan tangannya sejauh mungkin untuk meraih tangan Nara. Paras wajah Nara langsung tampak sedikit berubah. Tatapan Mr. Regatta yang begitu tamak membuatnya merasa tidak terlalu nyaman. Dan untungnya pada saat ini Reva sudah tiba lalu dia berdiri di depan Nara sambil menyalami tangan Mr. Regatta. “Halo, Mr. Regatta, silahkan duduk, semuanya silahkan duduk!” Mr. Regatta langsung mengernyitkan keningnya dengan heran dan berkata, “Direktur Shu, apa maksudnya ini?” “Aku datang ke sini untuk berbicara denganmu tentang beberapa hal. Dapatkah kau meminta karyawanmu ini untuk keluar dulu?” “Apakah direktur Shu merasa bahwa tim Aliansi Medis Yama kami ini tidak cukup layak untuk mendapatkan perhatian darimu?” Nara buru – buru tersenyum dan berkata, “Tidak seperti itu Mr. Regatta.” “Dia ini Reva, suamiku.” “Kami berdua yang bertanggung jawab atas urusan perusahaan.” “Ada masalah apa bisa dibicarakan dengan kami berdua, sama saja!” Raut wajah Mr. Regatta langsung berubah dan dia melirik Reva dengan iri dan mundur dengan gigi terkatup. “Begini direktur Shu, sebelumnya kami telah menerima permohonan dari perusahaan farmasi Shu yang ingin bergabung dengan Aliansi Farmasi Provinsi Yama.” “Melalui penyaringan panitia penyelenggara kami, institusi medis yang akan bergabung dengan aliansi kami tahun ini telah di tentukan.” “Dan farmasi Shu terdaftar di dalamnya!” “Direktur Shu, selamat yah!” “Selamat bergabung dengan Aliansi Farmasi Provinsi Yama. Ini adalah impian semua rekan di industri farmasi provinsi Yama!” ujar Mr. Regatta dengan bangga. Mendengar itu Nara tampak bahagia. Di tahun – tahun awal perusahaan ini berdiri, Tommy sudah pernah mencoba berkali – kali untuk mendaftarkan perusahaan ini tetapi dia tidak pernah bisa lulus dalam seleksi penyaringannya. Tak disangka tidak lama setelah Nara menjadi direktur perusahaan ini langsung di setujui permohonannya. Ini merupakan hal yang baik. Tetapi sebelum dia sempat berbicara, Reva lebih dulu membuka mulut, “Mr Regatta, apa yang perlu kita lakukan untuk bergabung dengan aliansi farmasi provinsi Yama?” Mr Regatta melirik Reva dengan tatapan tidak senang dan berkata, “Cukup isi formulir dan kirimkan saja informasi – informasi yang di perlukan.” Setelah mengatakan hal ini lalu Mr Regatta berhenti sejenak kemudian tiba – tiba tersenyum dan berkata, “Oh, yah..” “Direktur Shu mungkin perlu pergi ke ibukota provinsi secara pribadi untuk menyelesaikan beberapa formalitas!” Melihat ekspresinya, Reva langsung tahu bahwa orang ini sedang asal bicara. Sebenarnya Nara tidak perlu pergi ke ibukota provinsi. Dia hanya sengaja ingin membuat Nara pergi ke ibukota provinsi sehingga dia bisa mendapatkan kesempatan untuk menaklukkan Nara.
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat