Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 254

Setelah selesai mengucapkan kata – katanya, perawakan Austin yang tinggi dan kekar itu berjalan masuk ke dalam ruangan dengan bangga. Setiap kali dia melangkah seolah – olah sedang menginjak hati semua orang. Setiap langkahannya dapat membuat orang – orang di ruangan itu merasakan sedikit tekanan. Saat Austin tiba di ruang tengah tersebut, kesepuluh kepala keluarga dari sepuluh keluarga terpandang itu langsung tak berani mengangkat kepalanya dikarenakan auranya yang begitu luar biasa. Ini adalah aura dari raja pertama kota Carson! Apa artinya sepuluh keluarga terpandang itu? Bahkan dengan bercanda saja dia sudah dapat membuat mereka semua menghilang dan lenyap seperti abu. Dia adalah pria terhormat dan terhebat yang benar – benar tak tertandingi! Si penatua Yu itu tiba – tiba membuka matanya. Lalu dengan perlahan dia berdiri dan menatap Austin dengan kepala terangkat. “Aku sama sekali tidak menyangka bahwa masalah sepele keluarga Yu kami ini bahkan telah mengejutkan tuan King!” “Apakah tuan King datang ke sini untuk membela si Reva ini?” tanya si penatua Yu dengan suara dingin. Austin mencibir: “Rubah tua, tak perlu memancing aku.” “Tuan Lee tidak memerlukan bantuan aku!” “Kebenaran dan keadilan ada di dalam hati orang masing – masing!” “Jika tuan Lee benar – benar seorang pembunuh dan aku malah membantunya. Ini baru disebut membela!” “Dan karena tua Lee bukanlah seorang pembunuh jadi aku datang ke sini untuk menjadi saksi dan melihat persidangan yang adil!” Si penatua Yu langsung tampak jelek air mukanya. Dia menggertakan giginya dan berkata, “Karena tuan King ingin melihat persidangan yang adil maka keluarga Yu kami tentu saja akan menunjukkan persidangan yang adil kepadamu.” “Tetapi karena sudah larut malam tak ada gunanya lagi melanjutkan persidangan ini.” “Lebih baik besok…” Austin langsung menyela ucapannya, “Martin Yu, berhentilah berbicara omong kosong kepadaku!” “Aku hanya ingin menanyakan satu hal, apakah menurutmu tuan Lee adalah pembunuhnya!” “Jika menurutmu dia memang pembunuhnya maka mari kita lanjutkan tayangan videonya.” “Jika tidak, sebaiknya kau ucapkan kata – kata yang adil.” “Seumur hidupmu hanya suka menunda – nunda dan bersikap plin plan. Tidak heran keluarga Yu yang dipimpin oleh kau semakin lama semakin buruk saja.” Mendengar ucapannya, si penatua Yu hampir muntah darah. Selama ini tak ada seorang pun yang berani berbicara seperti itu kepadanya. Tetapi di depan raja pertama kota Carson, dia sama sekali tidak berani membantah sepatah kata pun. Lalu setelah menghela nafas dalam – dalam, si penatua Yu itu menggertakkan giginya dan berkata, “Sekarang sebenarnya semua sudah terlihat sangat jelas.” “Setelah menonton tayangan video Lee tadi, kita semua sudah tahu bahwa tuan Lee bukanlah seorang pembunuh.” “Tetapi pembunuh yang sebenarnya adalah orang lain!” Anya langsung tersenyum. Lalu dia berdiri dan berkata, “Tuan Lee, selamat! Akhirnya kau mendapatkan kembali nama baikmu!” Reva mengangguk sambil tersenyum. Kemudian Brad berkata dengan perlahan, “Karena tuan Lee bukan pembunuhnya, bukankah sudah sepatutnya keluarga Yu kalian meminta maaf kepada tuan Lee?” Si penatua Yu langsung tampak begitu dingin ekspresinya dan berkata, “Tuan Mont, aku tidak terlalu mengerti dengan apa yang kau katakan.” “Salah satu anggota keluarga Yu kami meninggal dan semua bukti mengarah ke Reva. Tentu saja wajar bagi kami untuk menyelidiki dia.” “Aku tidak mengerti, apakah salah jika kami menyelidiki seorang tersangka?” Brad: “Tentu saja investigasi boleh dilakukan tetapi bagaimana cara keluarga kalian menyelidikinya? Apakah kau benar – benar tidak tahu?” “Apakah kalian sama sekali tidak tahu bagaimana anggota keluargamu telah membuat onar di perusahaan farmasi Shu? Dan bagaimana mereka memfitnah reputasi tuan Lee?” “Kau juga sudah katakan bahwa tuan Lee hanyalah seorang tersangka.” “Sebelum masalah ini dikonfirmasi dengan benar bukankah kalian sudah menghina tuan Lee beserta keluarganya sampai seperti itu?” Si penatua Yu itu langsung terdiam. Setelah beberapa saat dia mengibaskan tangannya dan berkata, “Semua ini dilakukan oleh Ryo. Aku juga tidak tahu.” “Ryo, kau memang sudah kelewatan.” “Cepat minta maaf kepada tuan Lee!” Ryo langsung tampak bingung dan bertanya – tanya bukankan semua ini kau yang memintaku untuk melakukannya? Mengapa malah dia yang disuruh minta maaf kepada Reva pada akhirnya?, batin Ryo. Tetapi, dia juga hanya bisa menundukkan kepalanya dan meminta maaf, “Tuan Lee, maafkan aku.” Reva mengibaskan tangannya dan berkata, “Ryo, tak perlu meminta maaf. Mari kita bahas masalah kompensasi.” “Aku sudah bilang bahwa kau harus memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami oleh keluargaku!” “Tiga milyar dolar, ingat?” “Karena sudah terbukti bahwa aku bukan pembunuhnya jadi kau harus membayar uang ini!”

Previous Chapter

Next Chapter

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat