Alina langsung terbatuk dengan ringan dan berkata, “Metode yang dikatakan Nara juga bukan tidak mungkin.” “Hiro, kau adalah anak yang baik dan berbakti, papa dan mama juga sangat menghargainya.” “Sejujurnya, masalah kali ini memang kalian berdua, kau dan Hana yang menjual gelang giok itu. Dan memang sudah sewajarnya kau yang harus bertanggung jawab atas masalah ini.” “Bagaimana jika kau saja yang menyelesaikan masalah ini.” “Aku lihat orang – orang dari keluarga Meng itu sangat murah hati. Mereka juga belum tentu akan mengusutnya.” Axel mengangguk – angguk dan berkata, “Ya, Hiro, ucapan mama-mu itu memang benar.” “Apa yang telah kau lakukan untuk keluarga ini kami pasti akan mengingatnya di dalam hati kami.” “Bahkan jika keluarga Meng benar – benar akan mengusut dan menuntut mengenai masalah ini kami juga pasti akan mencari pengacara terbaik untuk membantumu. Dan memintanya untuk membantumu mengurangi hukuman penjaramu itu.” “Nanti ketika kau sudah keluar dari penjara, keluarga kita juga sudah menjadi keluarga terpandang di kota Carson. Saat itu sebagai menantuku kau juga akan menjadi salah satu anggota dari kelas atas di kota Carson!” Hiro langsung memaki dalam hati. Kedua orang tua ini begitu tamak dengan uang tentu saja mereka hanya akan mengatakan ucapan yang manis – manis di depannya. Jika sampai dia benar – benar masuk penjara, kemungkinan besar mereka pasti akan menyuruh Hana untuk menikah lagi. Dan saat dia keluar dari penjara nanti apakah mereka masih mau mengakuinya atau tidak itu lain cerita lagi. Melihat sikap mereka terhadap Reva juga dia dapat memahami bagaimana sifat kedua orang tua ini. Bagaimana mungkin Hiro mau menangani dan bertanggung jawab atas masalah ini? Tetapi dia juga cukup paham bahwa dia belum mampu melawan kedua orang ini. Bagaimanapun juga dia masih membuat rencana untuk mendapatkan farmasi Shu! Lalu Hiro pura – pura hormat kepada mereka berdua dan berkata, “Pa, Ma, ucapan kalian berdua benar.” “Aku akan mendengarkan kalian berdua. Apapun itu pasti akan kulakukan.” Axel dan Alina merasa sangat gembira. Tadinya mereka masih khawatir Hiro akan menolaknya. Tetapi tak disangka, Hiro malah langsung menyetujuinya? “Aihh, kau ini benar – benar anak yang sangat berbakti!” “Serius, jika ini bukan pilihan terakhir, mama juga tidak akan membiarkanmu menderita.” “Tapi kau tenang saja, setelah 3 milyar ini kembali, kami pasti akan mencari cara untuk mengeluarkanmu.” “Mulai sekarang, kau adalah putra kami sendiri!” Ujar Alina sambil berpura – pura meneteskan beberapa tetes air mata. Axel juga mengangguk – angguk dan berkata, “Hiro, aku benar – benar tidak salah menilaimu!” “Seorang pria harus berani dan bertanggung jawab. Dibandingkan dengan sampah tak berguna yang hanya bisa menumpang di rumah kita itu, kau jauh lebih baik daripada dia!” “Nara, kau lihatlah sendiri, bisakah suamimu dibandingkan dengan suami Hana?” “Seperti langit dan bumi saja bedanya!” Hana tampak bangga dan berkata, “Kak, kau sudah lihat sendiri kan, apa yang sebenarnya dinamakan cinta sejati itu!” Nara juga tercengang. Hiro yang menjawab dan berjanji dengan begitu lugas sama sekali di luar pikiranya. “Aneh sekali, mengapa dia bisa langsung setuju?” tanya Nara kepada Reva dengan suara kecil. Reva terkekeh dan menggelengkan kepalanya kemudian berkata, “Dia hanya berbohong. Dia tidak mungkin mau masuk penjara.” “Kau lihat saja, dia pasti akan segera mencari alasan untuk menolaknya.” Tidak lama setelah Reva selesai berbicara, tiba – tiba Hiro berseru, “Aduuhh, aku barusan teringat dengan sesuatu…” “Pa, Ma, jika… jika aku menangani masalah ini, aku khawatir… aku khawatir Hana juga harus masuk ke penjara…” Hana langsung terkejut dan dengan panik dia bertanya, “Mengapa?” Lalu dengan tak berdaya Hiro berkata, “Kau pikir saja, di video itu terlihat kami berdua memegang gelang giok itu untuk dijual!” “Kita berdua terekam di layar video itu. Meskipun aku ingin menanggung masalah ini sendirian juga orang – orang tidak akan percaya!” “Jika keluarga Meng bersikeras untuk menyelidik masalah ini, Hana juga tidak akan bisa lepas dari masalah ini!” “Apalagi, gelang giok itu juga dipegang oleh Hana.” “Dan pada saat itu, mereka pasti akan menuduh Hana sebagai dalangnya. Aku khawatir hukumannya bahkan akan lebih berat daripada hukumanku!” Ekspresi Hana langsung memucat dan dengan gemetar dia berkata, “Jadi… jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?” “Pa, Ma, aku.. aku tak mau masuk penjara.” “Aku masih sangat muda. Jika aku masuk penjara, habislah sudah seumur hidupku!”
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat