Tidak lama setelah Tiger pergi, Nara pun menelepon. “Reva, ada… ada kabar buruk…” “Obat – obatan perusahaan kita semuanya telah di kembalikan. Dan semua kontrak pesanan yang telah ditandatangani sebelumnya, sekarang… sekarang semuanya dikembalikan…” Nara terdengar sangat cemas. Perusahaan dan pabrik sedang beroperasi dengan kecepatan tinggi dan ketika semua proses ini sedang berjalan dengan lancar tiba – tiba saja mereka harus menghadapi situasi seperti ini tentu saja ini baru benar – benar dinamakan bencana. Reva bergegas ke perusahaan farmasi Shu. Pada saat ini, perusahaan farmasi Shu sedang kacau balau. Banyak institusi medis dari provinsi Yama datang untuk memutuskan kontrak dengan perusahaan farmasi Shu. Kontrak yang telah mereka tandatangani sebelumnya sekarang semuanya dikembalikan. Semua ini terjadi karena pengumuman dari aliansi farmasi yang berada di belakang layar. Di kantor Nara ada lebih dari lusinan orang berkerumun dan menuntut Nara untuk mengembalikan uang deposit mereka. “Direktur Shu, kau tidak perlu membahas masalah kompensasi dengan kami.” “Pokoknya hari ini aku hanya ingin membatalkan kontrak pesanannya. Bagaimana caranya kau pilih saja sendiri, apakah dengan mengembalikan depositnya kepada kami atau kita bertemu di pengadilan!” “Huhh, sebuah perusahaan seperti kau masih berpikir untuk mengajukan tuntutan hukum kepada semua institusi medis di provinsi Yama? Apakah kau masih ingin bermain di bisnis ini?” Seorang pria berteriak dengan angkuh. Yang lain juga mengangguk setuju. Ekspresi bangga dan angkuh ditunjukkan oleh mereka semua, seolah – olah semuanya pasti akan dimenangkan oleh mereka. Wajah Nara langsung tampak panik dan bertanya, “Semua bos – bos yang ada disini, apa… apa yang telah terjadi?” “Selama ini kita telah bekerja sama dengan baik, mengapa kalian tiba – tiba ingin membatalkan kontrak pesanannya?” “Obat – obatan dari perusahaan kami sama sekali tidak ada masalah.” “Selain itu, obat baru yang kami kembangkan juga sudah akan di rilis ke pasaran. Kalian semua juga akan menjadi mitra utama kami di kemudian hari.” “Dan sekarang kalian bermaksud untuk membatalkan kontrak pesanannnya, rasanya.,.. rasanya tidak terlalu pantas kan…” Pria lain langsung mencibir dan berkata, “Nara, apakah kau belum tahu?” “Ini adalah pengumuman dari aliansi farmasi. Mereka meminta kami untuk segera membatalkan kontrak pesanannya.” “Dan untuk obat – obatan yang di produksi oleh perusahaan farmasi Shu anda, obat – obat itu tidak akan boleh dipajang di rak lagi!” “Nara, kau boleh menyinggung siapa saja tetapi mengapa kau malah menyinggung aliansi farmasi. Bukankah cari mati ini namanya?” Air muka Nara langsung berubah drastis. Berita yang di terimanya relatif lebih lambat jadi dia tidak tahu bahwa semua ini adalah atas perintah aliansi farmasi. Sekarang dia baru menyadari betapa berkuasanya aliansi farmasi itu. Bisa – bisanya mereka memberi perintah kepada institusi medis di seluruh provinsi! “Sudahlah, jangan banyak omong lagi. Cepat kembalikan uangnya!” “Jika kau tidak mau membatalkan uangnya, aku peringati, kau tidak akan dapat pergi dari kantor ini hari ini!” Kerumunan ini berteriak dengan kencang dan memaksa Nara untuk mengembalikan uang itu. Dan pada saat ini, Reva berjalan mendekat. Dia menarik Nara ke belakang badannya lalu melirik ke semua orang yang ada disana kemudian dengan kencang dia berkata, “Jika kalian memang ingin mendapatkan kembali uang depositnya, tidak masalah!” “Tetapi ini semua juga harus melalui prosedur!” “Kontrak pesanan itu telah kita tandatangani bersama. Jika kalian ingin membatalkan kontrak pesanan secara sepihak itu berarti kalian telah melakukan pelanggaran kontrak.” “Sesuai dengan yang tercantum di dalam kontrak, kalian harus memberikan kompensasi sebanyak 30% karena telah melanggar kontrak.” “Dan tidak hanya itu, pengembalian deposit juga harus mengikuti prosedur standard. Prosedur standard ini memakan waktu kurang lebih setengah bulan.” “Mana ada yang seperti kalian langsung datang untuk meminta uang? Apakah masih ada sistem bisnisnya?” Orang – orang ini langsung tertegun sejenak. Pria yang memimpin kerumunan orang itu langsung mengarahkan jari telunjuknya ke Reva dan memaki, “Dasar brengsek, siapa kau?” “Memangnya kau punya hak untuk berbicara disini?” “Nara, tolong berikan keputusanmu, apakah kau akan mengembalikan uang itu atau tidak!” “Jika tidak mau mengembalikan uangnya kau lihat saja aku pasti akan mencari seseorang untuk menghancurkan perusahaan kau ini!” Sebenarnya orang – orang ini juga mengandalkan aliansi farmasi untuk mencari masalah dengan perusahaan farmasi Shu. Oleh karena itu mereka begitu percaya diri. Kalau biasanya mereka mana berani melakukan hal seperti ini! Reva malas mempedulikan mereka semua. Jadi dia langsung mengangkat telepon di atas meja dan berkata, “Panggil penjaga keamanannya dan usir mereka semua!” “Jika ada yang tidak mau pergi, langsung panggil polisi untuk menangkap mereka saja!” Lusinan orang itu langsung meraung dan memaki, “Kurang ajar, beraninya kau mengusir kami!” “Bajingan macam apa kau itu, berani berbicara seperti ini terhadap kami!” “Suruh Nara, si jalang itu keluar untuk berbicara atau aku akan membunuhmu!” Seberkas cahaya dingin melintas di mata Reva lalu dia membalikkan badannya untuk melihat orang yang berbicara itu!
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat