Bab 284
Terlebih mereka berkata seolah-olah sangat mulia sekali hatinya. Mengatakan apa tadi itu, bahwa dengan menceraikan Nara adalah jalan yang terbaik.
Dengan kata lain, mereka hanya ingin mewujudkan impian mereka sebagai orang kaya saja, kan?
Melihat situasinya sepertinya mereka memang sudah memiliki rencana ini sejak awal. Mereka hanya menggunakan kesempatan kali ini untuk menekan dirinya.
“Pa, aku tidak akan membuat pilihan untuk masalah ini!”
“Aku sangat mencintai Nara dan aku tidak akan pernah menceraikannya.”
“Masalah perusahaan ini akan aku tangani, kalian tenang saja!” jawab Reva.
Hana langsung kesal dan berkata, “Kau tangani? Kemampuan apa yang kau miliki sehingga kau
“Jika kau memang benar-benar memiliki kemampuan ini, kau juga tidak akan datang ke
“Kau benar-benar pintar membual!”
“Daripada membiarkan kau menanganinya, lebih baik aku tutup saja perusahaannya!”
Lalu Alina juga berkata dengan marah, “Reva, kau terus menerus mengatakan bahwa kau mencintai Nara, tetapi ternyata begitu caramu mencintainya?”
“Apakah kau tahu bahwa mencintai seseorang itu tidak harus memiliki, tetapi membuat hidupnya lebih baik!”
“Kau sama sekali tidak mencintai Nara, kau hanya ingin memuaskan keposesifanmu yang egois ilu.”
“Apakah kau harus membuat Nara bangkrut dan menderita dulu, kau baru akan merasa senang dan puas?”
“Apakah kau harus menyakiti Nara-ku?”
Lalu dengan tak berdaya Reva berkata, “Pa, Ma, apa yang aku ucapkan itu semua memang kenyataan.”
“Aku benar-benar akan menangani masalah ini!”
Kemudian Hana mengibaskan tangannya dengan marah dan berkata, “Masalahnya sudah sampai seperti ini dan kau masih saja membual terus di sini?”
“Reva, kami tidak meminta kau menjadi orang yang hebat tetapi setidaknya kau harus rendah hati, kan?
“Masalah ini bisa terjadi juga semuanya gara – gara kau.”
“Jadi memang sudah sewajarnya kau membantu keluarga kami untuk menangani masalah ini!”
“Tetapi kau tidak memiliki kemampuan untuk menanganinya. Sekarang aku telah menemukan cara dan jalan keluarnya untukmu, tetapi kau tetap saja tidak mau melakukannya.”
“Kau ini mengapa begitu tidak bertanggung jawab?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat