Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 288

Menantu Dewa Obat

5 mutiara

Bab 288,

Kenji sangat marah tetapi juga tidak bisa membantah mereka.

Ketrampilan medis Reva hanya mereka sendiri yang tahu.

Orang – orang dari kesepuluh keluarga terpandang itu sama sekali tidak tahu apa – apa mengenai hal itu. Jadi apapun yang dikatakannya, orang – orang dari kesepuluh keluarga terpandang itu tidak akan mempercayainya.

Lalu Reva membuka mulutnya dan berkata, “Saudara – saudara sekalian, bagaimana anda semua bisa tahu jika tidak mencobanya?”

“Aku berani bersumpah kepada kalian semua, jika aku kalah dalam kompetisi pertukaran medis ini, aku bersedia menyerahkan nyawaku kepada kalian!”

Kepala keluarga Smith langsung tertawa, “Reva, apakah menurutmu nyawamu cukup berharga?”

“Ini adalah bisnis ratusan milyarnya asosiasi medis. Dan pendapatannya itu minimal 20 hingga 30 milyar dolar dalam setahun.”

“Apakah maksudmu meminta kami semua untuk bertaruh dengan uang ini dengan nyawamu?”

“Apakah kau cukup pantas?”

Keluarga Smith selalu merasa kesal dengan Reva karena hubungannya dengan Anya.

Jadi wajar jika mereka mengambil kesempatan ini untuk mempermalukannya.

Lalu Reva dengan dingin berkata, “Tuan Smith, jangan terlalu buru – buru mengatakan hal ini.”

“Hari ini aku meminta saudara – saudara sekalian untuk membantuku. Jika kalian bersedia membantu aku, Reva akan selalu mengingat budi kalian di dalam hatiku ini selamanya.”

“Jika kalian tidak bersedia membantu aku, Reva juga akan mengingat kalian semua di dalam hatinya!”

Dan semua orang yang ada disana langsung menertawakannya.

“Kenapa, apa kau ingin menyimpan dendam?”

“Memangnya kenapa kalau kau mengingat kami semua di dalam hatimu?”

“Atau jangan – jangan kau berencana untuk menjadi musuh kami semua?”

“Reva, kau adalah temannya tuan King oleh karena itu kami menjaga martabatmu.”

“Tetapi kau harus ingat, bagaimanapun juga kau bukan tuan King!”

“Budimu itu tak ada arunya bagi kami semua!”

Laluk Kepala keluarga Smith bangun dan berkata, “Ayo kita pergi!”

Bab 288,

#

5 mutiara

“Apa yang bisa kita bicarakan dengan sampah yang satu ini!”

Ketika kepala keluarga Smith itu sampai di pintu tiba – tiba dia menoleh dan melirik Reva kemudian berkata, “Hei Reva, kau dengarkan aku yah.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat