Menantu Dewa Obat
Bab 300
Begitu ucapan Xavier itu diucapkan, semua orang yang ada di sekitar mereka langsung gempar.
“Wanita ini benar–benar kejam. Jika dia melakukan ini bukankah artinya dia akan menjebak kita?”
“Dia telah menjaminkan ekuitasnya dan menginvestasikan uangnya kepada Reva. Lalu nantinya mereka pasti akan melarikan diri dengan begitu banyak uang dan selanjutnya bagaimana dengan kita?”
“Ya, nanti saat bank datang untuk menagih hutangnya mau tidak mau perusahaan harus di jual. Dan saat itu, berapa nilai saham yang ada di tangan kita?”
“Aku benar–benar tidak menyangka bahwa orang yang cantik ternyata sangat kejam. Kecantikan yang beracun, kecantikan yang beracun!”
Lalu dengan cemas Nara berkata, “Saudara – saudara sekalian, kalian telah salah paham!”
“Aku menginvestasikan uang itu di tempat Reva karena proyeknya sangat bagus.”
“Asalkan proyek Reva ini berhasil, perusahaan pasti dapat keluar dari kesulitan ini.”
“Lagipula yang aku jadikan jaminan adalah ekuitas pribadi aku sendiri. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan ekuitas milik kalian!”
Xavier langsung mencibir, “Nara, kau tak usah belaga bego di sini!”
“Apakah ini hanya masalah ekuitas pribadimu saja? Ini menyangkut kepentingan seluruh perusahaan!”
“Begitu kau tidak dapat membayar pinjamannya maka nilai perusahaan akan turun dan pada saat itu berapa nilai ekuitas di tangan kita?”
“Kau menjaminkan ekuitasnya dan mengambil uang pinjamannya di muka.”
“Tetapi kau juga tidak bisa membuat kami semua celaka!”
Saat mendengar ucapannya itu orang – orang yang ada disana langsung meraung lagi.
Air muka Nara tampak pucat pasi karena panik, “Saudara – saudara sekalian, aku tidak bermaksud untuk melarikan diri!”
“Percayalah, proyek Reva ini pasti akan baik – baik saja!”
“lika investasi proyek ini berhasil, tidak hanya krisis perusahaan yang akan selesai sepenuhnya tetapi perusahaan kita juga dapat menghasilkan lebih banyak wang”
“Semua yang aku lakukan ini adalah demi perusahaan!”
Seorang pemegang saham langsung mencibir, “Nara, ucapanmu terdengar jauh lebih manis daripada nyanyianmu!”
“Kami semua sudah bukan anak – anak kemarin sore, jadi kau tak perlu menipu kami.”
“Aku beritahu kepadamu, jangan mengira bahwa karena kau adalah direkturnya jadi kau dapat melakukan apa saja yang kau inginkan,”
“Kami sebagai dewan direksi tidak setuju dengan investasi ini!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat