Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 302

Menantu Dewa Obat 302

Reva mengernyitkan keningnya dan dengan sungguh–sungguh berkata, “Saudara – saudara semuanya, kita telah bekerja sama sebelumnya.”

“Seharusnya kalian juga tahu dengan jelas bagaimana pribadiku.”

“Hal – hal yang aku lakukan, kalian juga sudah mengetahuinya.”

“Aku masih tetap berpegang pada kata – kataku. Investasi ini sama sekali tidak ada masalah.”

“Aku harap kalian bisa mempercayai aku sekaligus memberikan kesempatan kepadaku!”

Seorang pemegang saham yang sudah tidak tahan lagi langsung menyeletuk: “Beri kesempatan ibumu!”

“Aku beritahu yah, pokoknya aku tidak setuju dengan investasi ini!”

“Persetan! Kau bawa preman untuk menakut – nakuti orang?”

“Jahanam!”

Ketika para pemegang saham lain mendengar ucapan – ucapan itu, mereka semua mulai mengumpat dan mengungkapkan kekesalan mereka terhadap Reva.

Wajah Reva menjadi dingin dan hatinya merasa agak panas.

Hana mencibir: “Reva, kau kira semua orang sama dengan kakakku yang akan dengan mudah tertipu olehmu?”

“Aku beritahu yah, siapapun yang bisa menjadi pemegang saham di perusahaan ini bukanlah orang bodoh.”

“Kau tidak dapat membodohi mereka semua dengan siasatmu!”

“Huhh, ingin berinvestasi? Lakukan saja di kehidupanmu yang berikutnya!”

Axel dan Alina juga menatap Reva dengan penuh kebencia, menurut mereka hal seperti ini terjadi semua gara – gara Reva.

Tepat ketika semua orang berteriak, tiba – tiba terdengar suara dingin datang dari luar pintu, “Siapa di antara kalian yang tidak setuju dengan investasi ini?”

Semua orang menoleh dan melihat bahwa Kenji sudah berdiri di depan pintu.

12:13 Thu, 28 Jul 9 6 M •

@ «90. 5 mutiara

Bab 302

*

Raut wajah semua orang langsung berubah. Mereka semua bergerak di bidang industri farmasi jadi tentu saja mengenal Kenji dengan sangat baik.

“Tuan Shim, mengapa kau bisa datang ke sini?”

Tommy buru – buru mengangguk dan membungkuk untuk memberi salam,

Kenji sama sekali tidak mempedulikannya. Dia langsung berjalan masuk ke dalam kantor dan dengan dingin berkata, “Katakan kepadaku, siapa diantara kalian yang tidak setuju dengan investasi ini?”

Semua orang tampak bingung dengan maksud Kenji dan tidak ada yang berani berbicara untuk beberapa saat.

Tommy tampak canggung dan berkata: “Tuan Shim, ini urusan internal perusahaan kami, anda...”

Kenji langsung menjawab: “Kenapa? Apa menurutmu aku tidak cukup kualifikasi untuk masuk ke perusahaanmu?”

Tommy langsung terkejut dan dengan cepat berkata, “Tuan Shim, anda salah paham, aku tidak bermaksud seperti itu. Hanya saja...”

Kenji mengibaskan tangannya dengan tidak sabar dan berkata, “Jika kau tidak bermaksud seperti itu lebih baik diam saja kau!”

“Memangnya siapa kau, sejak kapan kau punya hak untuk berbicara di depanku?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat