Bab 369
Acara pertemuan pertukaran medis ini segera akan dimulai sesuai jadwal.
Keenam tim dari enam provinsi sudah memasuki lokasi acara. Reva juga masuk ke lokasi acara bersama dengan dokter Hale.
Dokter Hale mengajak Reva duduk di baris pertama. Disebelahnya ada dokter terkenal dari provinsi lain.
Tempatnya tidak besar dan tidak terlalu banyak orang yang bisa masuk. Mereka semua dari tim provinsi masing – masing.
Seperti tim provinsi Yama, hanya ada selusin orang yang bisa ikut masuk.
Meskipun ada banyak bos besar yang hadir tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa masuk. Hanya Dion dan beberapa dokter terkenal saja yang bisa masuk.
Tak lama kemudian setelah mereka semua duduk, terdengar ada keributan di depan pintu.
Semua orang langsung menoleh dan melihat bahwa para petugas keamanan juga di dorong oleh sekelompok orang yang masuk dengan mengancam.
Kursi yang ada di dekat pintu itu juga di ambil dan orang – orang yang duduk di sana juga langsung dibawa ke atas.
Orang – orang itu ingin melawan tetapi mereka semua ditahan oleh sekelompok orang ini dan sama sekali tak bisa melawan.
Setelah sekelompok orang itu masuk kemudian mereka segera membagi barisan menjadi dua baris lalu berdiri dengan hormat di kedua sisi seolah–olah mereka sedang menunggu seseorang.
Semua orang yang berada di sana langsung terkejut. Siapa sebenarnya orang ini? Mengapa penyambutannya begitu megah??
Di bawah pengawasan semua orang tampak seorang lelaki tua berjanggut dan berambut putih dengan wajah penuh kemenangan masuk dari depan pintu.
Pria tua itu mengenakan baju Cheongsam. Matanya tajam dan langsung menyapu kerumunan orang. Ada tatapan mengejek di wajahnya.
“Ini dokter Vincent Grey?!”
“Kenapa dia ada di sini?”
“Ini adalah pertemuan pertukaran medis dari enam provinsi selatan. Sedangkan dia berasal dari kota Amethyst. Apa yang dilakukannya di sini?”
“Jangan... jangan – jangan ada salah satu provinsi yang meminta bantuannya?”
“Ya Tuhan, provinsi mana yang sudah gila sehingga berani mengundang dokter Vincent? Berapa banyak harga yang dibayarnya?”
Ditongan pembicaraan semua orang itu, Dion lungsung berdiri dan berjalan ke pintu dengan penuh semangat
“Kakek Grey, selamat datang, selamat datang!”
Dion segera mengulurkan uangannya dari jauh
Dokter Vincent meliriknya. Ekspresinya tampak menghina. Dia sama sckali tidak berjabat tangan dengannya.
“Kenapa? Mengapa si lelaki tua Regatta il lidak datang ke sini?”
Vincent bertanya dengan suara dingin.
Dion tampak sedikit cunggung dan tidak berani marah.
Vincent memiliki suus yang jauh lebih tinggi daripada si lelaki tua dari keluarga Regatta!
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat