Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 397

Bab 397

Tidak hanya Dion yang merosot ke lantai tetapi anak buah di sekitarnya juga ikut merosot ke lantai termasuk dengan Aileen dan teman–temannya yang lain.

Dion hanya merasa bahwa seluruh tubuhnya mati rasa. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga sama sekali.

Dengan panik dia memandang Reva, “Apa... apa yang terjadi sebenarnya?”

Reva terkekeh, “Dion, sia – sia saja kau memiliki latar belakang keluarga medis.”

“Memangnya kau tidak tahu? Semakin baik ilmu medismu maka akan semakin hebat kemampuanmu untuk meracuni.”

PII

“Bagaimana mungkin aku tidak mempersiapkan diriku sebelum masuk dan mencarimu?”

“Saat masuk ke sini tadi, aku telah menebarkan racun yang tidak berwarna dan tidak berbau terlebih dahulu.”

“Obat ini telah menyebar di seluruh area gudang ini. Dan kau sudah menghirup banyak sekali racunnya ke dalam tubuhmu.”

Dion: “Kau juga ada disini dan menghirupnya. Mengapa kau masih baik – baik saja?”

Reva: “Aku telah meminum penawarnya terlebih dahulu.”

Dion yang tersadar lalu langsung meraung, “Reva, kau... kau sangat licik!”

Dengan tersenyum santai Reva berkata, “Licik?”

“Dion, kau menangkap orang tua yang lemah serta anak – anak muda seperti ini untuk mengancam orang lain itu tidak licik? Beraninya kau mengatakan orang lain licik?”

Wajah Dion memerah. Sambil menggertakkan giginya dia berkata, “Lalu kenapa?”

“Menang jadi raja, kalah jadi penjahat. Kali ini aku mengaku kalah!”

“Tetapi, masalah diantara kita belum selesai!”

“Reva, meskipun aku bukan pewaris keluarga Regatta pun, aku juga akan selalu menjadi anggota keluarga Regatta.”

“Tunggu saja, nanti begitu aku ada waktu, aku pasti akan bermain denganmu hingga tuntas.”

“Aku akan membunuh kau dan seluruh keluargamu dengan tanganku sendiri!”

Reva meliriknya dan berkata dengan lembut, “Dion, kalau kau bisa pulang dengan hidup – hidup baru dibicarakan lagi!”

Dion tertegun sejenak lalu tertawa dengan terbahak–bahak. “Reva, kau ingin menakuti siapa?”

“Aku adalah anggota keluarga Regatta. Siapa yang berani melakukan sesuatu terhadapku?”

“Aku katakan kepadamu, tak akan ada orang yang berani membunuhku!”

Reva tersenyum dan tidak mengatakan apa–apa. Pada saat ini, sekelompok orang bergegas menghampiri dan mendorong Dion ke lantai.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat