Bab 423
Wajah Nara memerah karena marah. Setelah makan dia langsung menyeret Reva keluar.
Di dalam mobil, dengan marah Nara berkata, “Reva, kau… mengapa kau memberikan perusahaan itu kepada mereka begitu saja?”
“Seharusnya hanya membiarkan Hiro yang mengelolanya saja. Kau sudah sangat mengalah terhadap mereka.”
“Bahkan kepemilikan perusahaan pun diserahkan kepada orang lain sekarang. Bagaimana bisa seperti itu?”
Reva terkekeh, “Nara, jangan terlalu emosional!”
“Dalam hal ini, kita belum dapat memastikan siapa yang akan mendapatkan keuntungan dan siapa yang akan mengalami kerugian!”
Nara melihat ekspresi Reva dan tiba – tiba tersadar. Lalu dia berkata sambil tersenyum, “Sepertinya kau telah membuat rencana dan mengaturnya.”
“Baiklah, kalau begitu aku tidak akan mcributinya lagi.“”
“Tetapi ingat, kau harus memberi mereka pelajaran. Kalau tidak, di kemudian haari mereka pasti akan terus – terusan mencari masalah denganmu!”
Setelah selesai sarapan, Axel dan Alina berpakaian dengan rapi dan bergegas ke perusahaan Shim Group
Kenji mengeluarkan surat kontraknya dan kedua belah pihak menandatanganinya dan setelah itu perusahaan ini menjadi milik Axel.
Axel memegang kontrak itu dengan gembira di wajahnya. “Direktur Shim, maaf telah merepotkanmu atas masalah ini!”
Kenji tersenyum dan mengangguk.
Alina berkata dengan heran. “Merepotkan bagaimana maksudnya? Ini kan hanya sebuah perusahaan. Buat direktur Shim ini sama sekali tidak ada apa – apanya!”
“Direktur Shim telah mendapatkan begitu banyak keuntungan kali ini. Dia telah menginvestasikan begitu banyak uang. Diperkirakan sekitar ratusan milyar kan?”
*Reva telah melakukan begitu banyak hal untukmu dan juga membantumu mendapatkan keuntungan yang begitu banyak. Mana kau hanya memberikand sebuah perusahaan yang bobrok
“Ckkckk direktur Shim, apa yang kau lakukan ini sepertinya kurang baik deht
Wajah Keru langsung menjadi dingin lalu dengan wajahnya yang menyelapa berkata,
Alina tidak menyadari Kenji yang sudah mulai tersulut emosinya. Dia masih terus melanjutkan ucapannya sendiri: “Aku mana berani mendikternu!”
“Hanya saja mnenururku direktur Shim kurang pantas melakukan hal seperti ini.”
“Reva telah membantumu mendapatkan begitu banyak keuntungan, kau...”
Kenji langsung berdiri dan berseru, “Lalu kenapa!”
“Apakah risiko yang aku ambil dalam investasi sebesar itu tidak perlu diperhitungkan?”
“Kalau menurutmu apa yang aku berikan itu tidak cukup maka jangan diambil!”
– Perushaaan ini, aku bisa menariknya kembali sekarang!“.
Aku jamin aku bisa membuat semua yang kau miliki di dalam keluarga Shu mu itu lenyap tanpa meninggalkan setitik debu pun!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat