Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 446

Bab 446

Tepat ketika semua orang sedang membicarakan perihal itu lalu dengan cepat dekan bergegas mengha piri Ronald dan berkata dengan hormat, “Tuan Tanaka, aku benar

-benar minta maaf.”

“Saat nona Devi datang kesini, berulang kali dia mengingatkan aku agar tidak mengungkapkan identitasnya. Oleh karena itu terjadilah banyak hal – hal yang tidak

diinginkan seperti ini.

“Hal ini terjadi di rumah sakit aku jadi aku punya tanggung jawab atas kejadian ini.”

“Jangan khawatir, aku akan memberikan penjelasan kepadamu!”

Dan kali ini semua orang menjadi lebih terkejut lagi.

Sepertinya dekan benar- benar mengetahui situasi yang terjadi saat ini. Dan kalau di dengar dari kata – katanya itu sepertinya Devi memang putri dari Ronald?

Ronald mengibaskan tangannya dan berkata dengan lembut, “Kau tak perlu menyalahkan dirimu sendiri.”

“Kau tak bisa menyelesaikan masalah ini.”

“Biar aku sendiri saja yang menyelesaikan masalah putriku ini!”

Setelah menyelesaikan ucapannya Ronald langsung menghampiri si pria gemuk tadi.

“Barusan, siapa yang telah memukul putriku?”

Si pria gemuk itu langsung gemetar ketakutan. Lalu dengan cepat dia berkata, “Tuan Tanaka, ini semua hanya salah paham, sebenarnya…”

Wanita itu merasa geram dan kesal, “Kau takut apa kepadanya?”

“Hanya seorang wanita simpanan saja kan, apa masalahnya?”

“Tuan Tanaka, kau ini kan orang yang terpandang juga.”

10

“Untuk apa kau bersikap sampai seperti ini hanya demi seorang wanita jalang yang tidak bisa diungkapkan identitasnya…”

1

Ronald langsung menampar wanita itu, sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya.

Wanita itu langsung tercengang. Dia tidak pernah bermimpi bahwa Ronald benar – benar akan memukuli seseorang.

“Kau… kau berani memukulku?”

Wanita itu berteriak.

Roy juga bahkan meraih kursi disebelahnya lalu sambil menuding Ronald dia meraung, “Kau berani memukul mamaku? Aku hajar kau!!”

Sebelum dia sempat bergerak, dekan langsung memerintahkan beberapa petugas keamanan untuk membuat Roy bertiarap di lantai.

Wanita itu langsung berteriak, “Apa yang kalian lakukan ini!”

“Lepaskan anakku!”

Tetapi tidak ada yang mempedulikannya.

Dengan dingin Ronald berkata, “Kau dengarkan baik – baik. Kalau kau berani mengatai putriku dengan satu kata yang kotor lagi, aku akan mematahkan seluruh gigi yang ada di dalam mulutmu!”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat