Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 548

Menantu Dewa Obat

Bab 548

Mama Carlos dengan tidak sabar berkata, “Paman Fauzi, apa.. apa mobil – mobil ini sangat hebat?”

Paman Fauzi mengangguk, “Benar sekali!”

“Biar aku beritahu kepadamu, aku ini juga bisa dikatakan sebagai orang yang cukup memiliki kemampuan dan sudah cukup berpengalaman.”

“Tetapi dalam sepanjang hidupku ini, aku belum pernah melihat ada begitu banyak mobil mewah yang berkumpul bersama – sama seperti situasi di sini saat ini.”

“Ada beberapa mobil di sini yang bahkan tidak semua orang bisa melihatnya dalam seumur hidup mereka.”

“Dan pada dasarnya aku tidak melihat ada mobil yang harganya dibawah dua juta dolar disini.”

um

Kedua orang tua Carlos itu langsung tertegun. Mereka benar–benar tidak mengerti kemampuan apa yang dimiliki Reva sehingga bisa mengumpulkan begitu banyak mobil mewah.

Setelah terdiam cukup lama kemudian papa Carlos memecahkan keheningan dengan suaranya yang bergetar, “Paman Fauzi..bagai...bagaimana kalau kau membantu kami memilihnya?”

“Kami benar– benar tidak mengerti tentang ini.”

Paman Fauzi mengangguk dan tidak menolak permintaan mereka. Dia berkeliling beberapa kali dan akhirnya memilihkan mereka beberapa mobil.

Sementara mobil lain yang tidak terpilih juga tidak pergi dari sana. Mobil – mobil itu tetap berada di sana.

Kalau mendengar kabar dari mereka, katanya mereka tidak akan pergi lagi hari ini.

Besok adalah acara pernikahannya. Mobil yang terpilih akan dijadikan sebagai mobil utama untuk menjemput penganumnya.

Sementara mobil yang lainnya akan tetap berada di sana untuk menutup jalan agar tidak mengganggu berlangsungnya acara pernikahan mereka.

Ucapan – ucapan mereka yang mendominasi itu cukup mengejutkan paman Fauzi.

Orang – orang ini sangat mendominasi dalam melakukan sesuatu. Hanya acara pernikahan saja harus sampai menutup jalan?

Tetapi kalau dipikir – pikir, pemikahan seperti ini baru bisa dibilang keren!

Sorenya, Tiger sendiri yang membawa orang – Orang ke sana.

Begitu masuk ke dalam dia langsung berteriak, “Bro Heman, kau ini tidak solider deh.”

“Barangnya banyak sekali tetapi banya aku sendiri yang melihatnya. Aku benar–benar sangat

Iclah.”

Sebenarnya dia sudah ingin datang waktu pagi tadi tetapi karena ada beberapa barang yang tiba maka salah satu dari mereka harus tetap berada disana untuk mengawasi.

Herman memang harus datang ke sini jadi mau tak mau ‘Tiger harus tetap tinggal di sana untuk mengawasi barang – barang itu.

Herman tertawa dan berkata, “Jangan ucapkan kata seperti itu kepadaku. Nanti aku akan meminta penganun barunya bersulang beberapa gelang anggur untukmu.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat