Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 584

Menantu Dewa Obat

Bab 584

Nara tcricgun seirnak. “Ma, bukannya Iliro yang mengurusi masalah perusahaan konstruksi ini?”

Alia bc kata, “kau tidak paham maksud aku.”

“Papamu adalah bos perusahaan konstruksi ini, karena bagaimanapun juga dia ada pemegang saham terbesar di perusahaan ini.”

“Kau juga tahu bahwa papamu ini tidak bisa duduk diam.”

“Setiap hari dia masih saja memperhatikan perusahaan konstruksinya. Ini terlalu melelahkan,”

“Oleh karena itu, aku pikir, bagaimana kalau kita serahkan saja masalah perusahaan konstruksi ini kepada Reva?”

“Reva kan masih muda. Jadi tidak ada salahnya bagi dia untuk melakukan lebih banyak hal!”

Nara tampak bingung. Dia benar – benar tidak paham dengan situasi saat ini.

Sebelumnya Alina dan Axel menginginkan hak milik perusahaan konstruksi ini sepenuhnya. Mereka bahkan bertengkar gara – gara hal ini.

Apalagi, hanya tiga hari yang lalu mereka masih memaksa Reva untuk menyerahkan seluruh saham perusahaan konstruksinya.

Proses pengubahan nama kepemilikannya sudah hampir rampung.

Lalu mengapa pada saat ini tiba – tiba Alina mengatakan ingin menyerahkan seluruh perusahaan konstruks ini kepada Reva?

Sambil tersenyum Hana berkata, “Ma, apa hal ini masih perlu ditanyakan?”.

“Ini tentu saja tidak masalah!”

“Awalnya perusahaan konstruksi ini kan memang diberikan oleh Kenji kepada kakak iparku. Jadi sudah sewajarnya diserahkan kepadanya.”

“Papa dan kau sudah sangat lua juga. Sebenarnya memang sudah waktunya untuk bersantai dan tidak memusingkan banyak hal lagi.”

“Kakak ipar, bagaimana kalau kau mengundurkan diri dari pekerjaanmu yang di rumah sakit itu dan fokus menjalankan bisnis perusahaan konstruksi ini?”

“Bisnis real estat pasti akan menghasilkan lebih banyak uang daripada pekerjaanmu yang dirumah sakit itu.”

Nara mengerutkan keningnya dan langsung bertanya, “Ma, apa telah terjadi sesuatu?”

“Sebenarnya… sebenarnya kalian mau apa?”

Mata Alina berputar dengan cerdik.

Memangnya bisa irmatli bal apa?”

“Ini kan karena papamu yang udah semakin tua saja. Aku hanya tidak ingin dia terlalu stress.”

“Anak ini vah, kenapa kau malah curiga terhadap kami?

“Kami berdua ini orang tuamu. Apa iya kami masih akan menyakitimu

Janab Alina dengan udak sabar.

Alis Nara berkerui dengan lebih erat. Insungnya mengatakan bahwa pasti ada sesuatu yang tak beres dengan masalah ini.

“Kalian udak sedang menghadapi masalah lagi kan, sehingga sengaja ingin membuat Reva yang bertanggung jawab atas masalahnya?” tanya Nara secara tiba – iba.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat