Bab 619
Begitu Reva kembali ke dapur, Hana langsung bertanya, “Pa, kenapa BMW itu kau berikan kepadanya?”
“Bukannya kau bilang BMW itu akan diberikan kepadaku nantinya?”
Axel tersenyum, “Dasar anak bodoh.”
“Proyek ini bisa menghasilkan ratusan milyar.”
“Nanti kalau sudah dapat untung, aku akan membelikan kalian masing–masing sebuah mobil baru.”
“Untuk apa kau menginginkan BMW itu lagi?”
Hana sangat gembira, “Pa, kau sangat baik!”
Hiro juga tampak senang. “Hana, sebenarnya apa yang papa lakukan ini sudah benar.”
“Kalau kita ingin mendapatkan bagian kita ini lagi, tentu saja kita harus mengiming–imingi Reva dengan sedikit permen.”
“Itu hanya BMW bekas saja, apa salahnya diberikan kepadanya?”
“Nantinya, masing–masing dari kita akan punya mobil yang jauh lebih mewah dan lebih mahal dari BMW itu dan pada saat itu kau tidak akan merasa BMW itu bagus lagi!”
Hana mengangguk dengan penuh semangat, wajahnya tampak penuh dengan harapan.
Dini hari berikutnya, Axel sekeluarga mengajak Reva untuk menyelesaikan prosedur pemindahan kepemilikan sahamnya.
Reva tidak menolak. Dia sangat kooperatif dan memindahkan semua kepemilikan sahamnya kepada Axel.
33%
Setelah semuanya selesai, Axel dan yang lainnya merasa sangat senang jadi mereka pergi ke restoran mewah untuk merayakannya pada siang hari itu juga.
Sementara Reva, tentu saja mereka tidak mengajaknya.
Setelah kepemilikan sahamnya ditransferkan kepada mereka, Reva sudah tidak berarti apa – apa lagi di mata mereka.
Setelah minum tiga ronde, Hiro mulai menyanjung Axel, “Pa, kalau proyek area villa ini selesai, nantinya kau pasti akan menjadi raksasa real estat di kota Carson!”
“Pada saat itu, Tommy dan Alex pasti tidak dapat dibandingkan lagi denganmu.”
“Kau akan sejajar dengan orang–orang hebat dari sepuluh keluarga terpandang itu!”
“Bisa jadi, pada saat itu keluarga Shu kita juga akan menjadi anggota dari sepuluh keluarga
terpandang tersebut!”
“Dan pada saat itu, kita tunjukkan kepada Tommy dan yang lainnya untuk melihat siapa yang bisa membuat leluhur mereka bangga dan siapa yang bisa membuat keluarga Shu menjadi hebat!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat