Bab 690
Ketua satpam langsung merosot ke atas lantai dengan suara gedebuk yang kencang.
Akhirnya dia mengerti orang macam apa yang telah dia singgung.
Kekuasaannya juga tidak sebaik si botak Edy.
Sementara si botak Edy saja tampak seperti seekor semut di depan Tiger. Tiger dapat dengan mudah membuatnya hancur.
Dia benar–benar mencari masalah untuk dirinya sendiri dengan menyinggung Tiger!
Tidak lama kemudian tampak selusin orang lainnya yang juga berlari masuk dengan terengah – engah.
Begitu Tiger melihat mereka semua, dia langsung menunjuk ke si ketua satpam dan bertanya, “Apa dia adalah saudara kalian?”
“Barusan dia mencengkeram leherku dan hendak membunuhku!”
“Kenapa? Apa saudara–saudara sekalian sekarang sudah begitu hebat?”
Lusinan orang ini dibuat ketakutan setengah mati dan buru–buru menyangkal hubungannya dengan si ketua satpam.
“Lord Tiger, kami tidak mengenalnya!”
“Aku tidak tahu darimana bocah ini mendapatkan nomorku. Aku sama sekali tidak kenal dengannya.”
“Lord Tiger, aku benar–benar tidak mengenalnya. Tetapi kalau bocah ini berani menyerangmu, itu berarti dia adalah musuhku. Aku akan membantumu menenggelamkannya ke sungai Carson!”
Selusin lebih orang itu berseru dan mengatakan bahwa mereka hendak membantu Tiger untuk menangani si ketua satpam ini.
Ketua satpam langsung gemetaran karena ketakutan. Keringatnya mengucur dengan deras lalu dia berlutut di depan Tiger: “Lord Tiger, aku tahu aku sudah salah. Aku benar–benar sudah tahu kesalahanku.”
“Tolong kau ampuni aku dan beri aku kesempatan sekali lagi.”
“Di kemudian hari aku pasti akan membantumu dengan sekuat tenaga, aku mohon…”
Tiger mendengus dingin, “Mengampuni kau?”
“Kalau hari ini aku mengampunimu lalu apa gunanya aku disini?”
“Dasar bajingan kau! Kau benar–benar terlalu berani!”
“Tuan Lee adalah kakak–ku dan direktur Shu adalah kakak iparku.”
“Beraninya kau berlagak sok jago disini. Apa maumu sebenarnya?”
Ketua satpam tercengang lalu dengan suara bergetar dia berkata, “Aku… aku benar–benar tidak tahu mengenai hal ini.”
“Lord Tiger, aku… aku benar–benar tidak tahu.”
“Itu… itu Hiro yang meminta aku datang untuk bekerja di sini. Dia berkata bahwa perusahaan ini milik keluarga Shu sehingga dia meminta aku untuk datang membantu dan mengawasi.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat