Bab 697
Kapten mengerutkan keningnya. Dia menatap Hiro dengan kesal.
Hiro panik. “Pak polisi, mereka bohong.”
“Aku dipukuli di tempat ini!”
“Tepai di depan pintu itu!”
* Mercka.... mereka bersama dengan pria itu satu komplotan. Mereka bohong!”
Kapten mengibaskan tangannya: “Sudahlah!”
“Nanti kita buktikan lewat rekaman CCTV saja. Setelah itu kita akan tahu apa yang telah terjadi.”
* Tetapi, aku harus memperingatkan kalian dulu yah.”
“Kalau apa yang kalian laporkan itu tidak benar maka kalian harus menerima sanksinya secara hukum!”
Beberapa petugas keamanan itu langsung mengangguk secara serempak. “Pak polisi, apa yang kami katakan itu memang benar.”
“Kami tidak melaporkan hal yang tidak benar!”
“Aku rasa dia memang sengaja ingin mengganggu orang!”
Hiro dibuat hampir menjadi gila. “Kalian... kalian menuduh orang dengan sembarangan!”
“Apa kalian masih punya hati nurani?”
“Kenapa kalian tidak mau mengatakan yang sebenarnya?”
Tetapi tidak ada yang mempedulikannya.
Para petugas keamanan ini semuanya adalah anak buah Tiger. Dan Tiger sudah menjelaskan kepada mereka semua tentang apa yang harus mereka katakan.
Hiro menggerakkan giginya: “Oke, kalian cukup hebat!”
“Tetapi, aku mau kasih tahu kepada kalian semua, tidak ada gunanya kalian berbohong!”
“Di tempat kita ini, semua kamera CCTV ada dimana–mana dan ini bisa menjadi bukti yang kuat!”
“Sebentar lagi buktinya akan diantarkan. Aku akan membuat kalian makan dengan merangkak!”
Petugas keamanan yang menjadi pemimpin mereka itu berkata dengan perlahan, Manajer Hiro, kita semua sudah mengatakan yang sebelumnya.”
“Malahan kau sendiri yang menipu pak polisi. Ini bukan masalah sepele loh!”
Denm arali Hiro berkata, “Hmm), sudah mau mati pun masih keras kepala sekali kau!”
“Aku ingin tahu seberapa lama kau bisa tetap bersikeras seperti itu!”
Tidak lama kemudian, orang yang pergi mengambil rekaman vidco CCTV itu kembali.
Kapten bertanya, “Bagaimana?”
Pria itu menggelengkan kepalanya: “Kamera CCTVnya rusak. Hari ini tidak ada video yang terckam.”
“Mereka sudah meminta perbaikan.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat