Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 723

Bab 723

Ada keributan di kerumunan orang–orang yang telah melihat situasi barusan itu.

Pada saat ini ada banyak orang–orang dari luar yang masih bergegas masuk ke dalan villa

Kalau dilihat dari dalam sini, sama sekali tidak ketahuan ada berapa banyak orang di luar sana.

Bisa jadi dibawah kaki gunung pun juga ada orangnya!

Tuan Rodriguez tampak sangat ketakutan sekali hintga bergidik. Tiba–tiba dia merasa bahwa situasinya sudah mulai tak terkendali.

Reva tidak mati. Tiger membawa begitu banyak orang ke sini. Pasti ada sesuatu yang tak beres.

Dia sudah mengatur semuanya di taman Dragon Lake ini, karena taman Dragon Lake ini adalah Inilik Austin. Tanpa ada perintah atau instruksi dari Austin, bagaimana mungkin orang seperti Tiger bisa datang dan pergi dengan scenaknya?

Sckarang. Tiger dan yang lainnya telah membawa begitu banyak anak buah ke sini. Ini cukup untuk menjelaskan bahwa Austin pasti berada di balik layar atas hal ini!

Teringat akan Austin membuat tuan Rodriguez bergidik.

Alfonso bilang bahwa masalah ini hanya ditujukan kepada Kenji dan tidak akan melibatkan Austin untuk sementara ini.

Tetapi sepertinya perkiraan Alfonso meleset sekarang!

Lidah pria yang dipotong tadi itu sudah berguling–guling di lantai karena merasa kesakitan dan beberapa tetes darahnya tak sengaja memercik ke kaki Tiger.

Tiger merasa kesal: “Sial, apa – apaan ini?”

“Apa kau masih punya moral, beraninya memercikkan darahmu kepadaku!”

“Dasar brengsek, awasi dia! Kalau dia berani bergulingan lagi. potong semua kaki dan tangannya. Aku mau lihat apa dia masih berani berguling!”

Beberapa orang yang berada di samping pria itu berdiri dengan sikap mengancam.

Pria ini benar–benar tak berani macam –macam ligi sekarang. Dia membungkam mulutnya sendiri dan tidak berani bergulingan lagi. Dia benar–benar takut mati!

Mata Tiger menyapu kerumunan orang dan berkata dengan kencang. “Persetan, apa kalian tidak ada yang mendengar ucapan kak Reva–ku?!”

“Aku akan menghitung sampai sepuluh. Yang tidak ada hubungan dengan masalah ini segera keluar!”

*Kalau masih tidak mau pergijuga, aku akan mengiris kalian bersama–sama!”

1/3

“Satu!”

Dua!”

“Tiga!”

Tiger langsung menghitung dan sama sekali tidak memberikan orang–orang itu kesempatan untuk bereaksi.

Pada saat ini. semua orang langsung lieboh dan berlari dengan panik. Tidak ada satu orang pun yang berani berdiri lebih lama disana.

Apa boleh buat, Tiger terlalu beringas!

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat