Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 729

Bab 729

Begitu Peter dan yang lainnya melihat putra mereka, ekspresi mereka langsung berubah.

Tadinya mereka mengira hanya mereka saja yang akan mati. Tetapi sekarang bahkan putra – putra mereka juga sudah ditangkap. Apa masih perlu dijelaskan apa yang akan terjadi pada mereka?

Sudah jelas kali ini mereka hendak membasmi mereka semua hingga ke akar – akarnya!

Begitu para pemuda dari keluarga kaya ini melihat ayah mereka datang, mereka semua langsung berteriak, “Pa, tolong aku, tolong aku!”

“Pa, mereka memukul aku, kau harus membalaskan dendamku!”

“Pa, aku mau mereka semua mati, aku mau mereka semua mati!”

“Aku harus membunuh mereka. Tidak ada satupun dari mereka yang boleh dilepaskan. Aku akan membunuh seluruh keluarga mereka!”

Peter langsung meraung, “Mengapa? Mengapa? Mengapa?”

“Kami yang melakukan masalah kali ini, mengapa kalian menangkap putra

“Kalau kalian mau bunuh ataupun menghabisi kami, kami tidak akan melawan tetapi mengapa anak–anak kami juga mau ikut dibunuh?”

putra kami?”

Beberapa orang lainnya juga ikut meraung. Mereka benar–benar merasa hampir mau pingsan sekarang.

Tiger yang berada di belakang mereka dengan perlahan berkata, “Masalah kali ini awalnya disebabkan oleh putra – putra kalian ini, jadi tentu saja harus diselesaikan bersama semuanya.”

sama

“Dan juga kalian dengarkan apa yang dikatakan oleh putra kalian barusan.”

“Mereka bilang mau membunuh seluruh keluarga kami, aku sangat takut sekali.”

“Kalau mereka tetap dibiarkan hidup bisa saja suatu hari mereka benar–benar akan membunuh seluruh keluargaku, ya kan? Lalu apa yang harus aku lakukan nantinya?”

Peter dan yang lainnya langsung memucat. Mereka baru merasa sangat menyesal sekarang.

Kalau saja dia tahu sebelumnya, sejak awal dia pasti telah mendidik anak–anak ini dengan baik dan memperingati mereka untuk tidak mencari masalah di luar agar tidak berakhir menjadi seperti sekarang ini.

Dengan kata lain, putra mereka melakukan kesalahan tetapi ayahnya sendiri yang harus membayar kesalahan itu. Kalau sudah seperti ini, siapa yang harus disalahkan?

Tuan muda Marpaung dan beberapa orang lainnya tercengang ketika melihat ayah mereka berlutut di hadapan Tiger dan yang lainnya.

Mereka selalu mengira bahwa ayah mereka sangat kaya dan tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Di masa lalu, mereka selalu semena – mena dan bisa menindas siapapun dimana saja. Mereka tidak pernah mau kalah.

Siapa sangka kali ini mereka benar–benar telah bertemu dengan batunya.

Dan yang paling penting adalah mereka bahkan tidak punya kesempatan untuk menyesalinya lagi!

“Jangan bunuh kami, jangan bunuh kami…

“Kami tidak akan berani lagi, tolonglah, kami tidak akan berani lagi…”

“Ampuni kami!”

Para pemuda dari keluarga konglomerat itu memohon dengan pahit dan pada saat ini mereka baru sadar dan tidak bersikap sombong dan arogan lagi.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat