Bab 746
Setelah terdiam beberapa lama kemudian Anissa menatap Nara dengan enggan: “Nara, meskipun masalah ini sudah hampir selesai.”
“Namun, bukankah akan lebih baik kalau bisa meminta bantuan dari keluarga kita sendiri?”
Nara langsung berkata: “Tante ketiga, masalah kerjasama seperti ini sebenarnya sangat sulit bagi orang luar untuk ikut campur.”
“Lagipula, setiap orang punya pendapat dan prinsipnya sendiri dalam berbisnis.”
“Sebagai teman, itu benar–benar tidak pantas untuk ikut campur dalam urusan orang
Ekspresi Anissa membeku lalu dengan dingin dia berkata, “Nara, kau bahkan tidak ingin membantu kami?”
“Hehehe, ini benar–benar sifat manusia yang egois.”
“Apa kau lupa bagaimana cara aku memperlakukanmu ketika kau masih kecil?”
“Aku benar–benar tulus memperlakukanmu dengan baik saat itu tetapi balasan apa yang kau berikan sekarang?”
“Hanya masalah sepele seperti ini saja, kau sudah mengatakannya hingga seperti itu.”
“Kalau kau tidak mau membantu langsung katakan saja.”
“Kami juga tidak seperti para bajingan yang akan memaksamu untuk membantu.”
“Apalagi sekarang kau sudah dewasa jadi kau sudah tidak memerlukan tante ketigamu lagi. Aku juga tidak bisa berbuat apa apa.”
Nara mengerutkan keningnya. Si Anissa ini sekarang menggunakan hutang jasa kasih sayang untuk memerasnya!
5 mutiara
من ال سی دی ال
Melihat Anissa yang marah lalu dengan cepat Alina berkata, “Aduhh, Nara, kau minta saja Reva untuk membantumu berbicara yang manis – manis beberapa patah kata.”
“Bukankah itu hanya beberapa kata saja!”
“Direktur Smith sangat kaya. Perusahaannya besar, hanya sebuah proyek kecil – kecilan saja apa masih perlu begitu perhitungan?”
Nara
lain.”
BEING PRATAPOS
“Bisa jadi direktur Smith juga tidak turun tangan langsung pada proyek – proyeknya. Kalian juga bisa langsung mengatakannya kepada sekretarisnya saja.”
“Dulu waktu kau masih kecil, tante ketigamu ini sangat baik kepadamu. Kau jangan membuat tante ketigamu kecewa!”
te
benar merasa tak berdaya. Dia benar–benar tidak bisa membuat keputusan.
Melihat Nara yang merasa susah hati membuat Reva menghela nafas, “Ma, karena kau sudah mengatakannya, nanti aku akan coba berbicara dengan direktur Smith.”
Alina langsung tersenyum: “Aiih, Reva, kau memang paling pengertian!”
“Asalkan kau mau berbicara pasti tak akan ada masalah.”
“Direktur Smith sangat mempercayaimu sekarang. Dia pasti akan menuruti apa katamu.”
“Nissa, kau jangan khawatir. Kau beritahu Spencer untuk bekerja dengan keras.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat