Menantu Dewa Obat
Bab 782
Alina terdiam dan hanya bisa menyeka air matanya terus menerus.
Axel mengelilingi Mercedes-Benz Big Gnya beberapa kali dan wajahnya memucat.
“Aduhh, mobil baru-ku. Berapa… berapa biaya yang harus dihabiskan untuk memperbaikinya?”
“Dasar anak sialan! Bagaimana dia bisa begitu merepotkan?”
Dengan marah Alina berkata: “Apa kau bisa bicara dengan baik-baik?”
“Apa kau kira Jayden berharap terjadi hal seperti ini?”
“Itu… itu kan hanya kecelakaan saja?”
Dengan marah Axel berkata, “Apa benar ini hanya kecelakaan saja?”
“Mengemudi dengan tanpa SIM dan dalam keadaan mabuk seita ngebut lagi. Dan yang paling penting adalah dia mengemudikannya di jalur yang tidak seharusnya dilewati oleh mobil. Ini adalah kecelakaan yang disengaja!”
Alina tertegun sejenak, lalu dengan marah berkata: “Apa yang kau permasalahkan sekarang?”
“Ini kan hanya biaya perbaikan mobilnya saja. Pihak asuransi akan menggantinya!”
Nara langsung berkata dengan geram: Pihak asuransi tidak akan memberikan kompensasi untuk pengemudi yang membawa mobilnya dengan tanpa SIM dan dalam keadaan mabuk!”
Alina tercengang. “Be.. Benarkah?”
Axel: “Masih tanya lagi! Tentu saja itu benar!”
“Apa kau tidak pernah menonton berita?”
“Dan, satu lagi yah.”
“Keponakanmu tidak punya SIM, sementara mobil ini kita yang pinjamkan kepadanya sehingga kita semua harus menanggung tanggung jawabnya.”
“Masalah ini tidak hanya sesederhana biaya perbaikan mobil saja. Nantinya, keluarga kita juga masih barus membayar kompensasi untuk orang yang ditabrak itu!”
Alina benar
–
benar terpaku. Dia tidak tahu akan hal-hal seperti ini.
Sekarang, hatinya benar benar seperti mau hancur saja rasanya.
Dia juga merasa sangat tertekan. Bagaimana bisa keponakannya membuat masalah sebesar itu?
Di tempat lain, saat Reva berada di dalam mobil, dia meminta Devi untuk menyelidiki rumah sakit tempat orang yagn ditabrak itu dirawat.
Kemudian dia langsung meminta Faye untuk melajukan mobilnya kesana tanpa menghubungi dokter Tanaka
lagi.
Bagaimanapun juga, keahlian medisnya jauh lebih baik daripada dokter Tanaka!
Saat mereka sampai di rumah sakit, pasiennya masih berada di ruang operasi.
Reva berdiri di depan pintu sebentar dan alisnya langsung mengerut.
Orang itu sudah lama di dalam sana dan belum tertolong. Kalau dibiarkan terus, orang itu akan menjadi semakin kritis.
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat