Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 84

Bab 84

Nara: “Pa, kau.. kau..”

Alina: “Reva yang mengatakannya lagi, kan?”

“Bajingan ini memang tidak bisa melihat kami lebih baik!

“Sepanjang hari hanya bisa mengatakan hal – hal buruk tentang orang lain di belakang mereka saja, lalu menurut dia seperti apa dirinya?”

“Beraninya dia mengatakan bahwa bos Kosasih adalah penipu. Memangnya dia pikir siapa dirinya? Apa haknya untuk mengatakan bahwa bos Kosasih adalah seorang penipu?”

“Bisakah dia memperlihatkan bukti – buktinya? Bahkan jika ada sedikit bukti saja aku juga akan percaya padanya, bagaimana?”

Wajah Nara memerah karena marah, tetapi dia juga tidak berdaya.

Bersamaan dengan ini Reva masuk dari pintu.

Dia memegang portofolio di tangannya dan tampak gugup: “Pa, Ma, kau tidak menginvestasikan uang, kan?”

“Aku baru saja mendapatkan informasinya, bos Kosasih ini benar-benar seorang penipu handal!”

Beberapa orang di ruangan itu tampak tercengang, Axel dan Alina segera menatap kepada Hiro.

Hiro langsung kesal dan berkata dengan marah, “Reva, apa maksudmu?”

“Kenapa kau menyebut temanku pembohong?”

“Kau punya hak apa menyebutnya pembohong?”

“Apakah kau punya bukti atau saksi?”

“Jika kau tidak punya apapun dari keduanya, jangan coba – coba untuk menuduh yah?”

Reva melirik Hiro, lalu melemparkan portofolio di tangannya ke atas meja dan

berkata dengan dingin, “Kau ingin bukti?”

“Ambil dan lihat sendiri!”

liro tampak tertegun sejenak: “Apa ini?”

“Ini semua arsip bos Kosasih itu. Dia terdaftar di seluruh kepolisian. Buktinya juga sudah pasti, mereka sudah siap untuk menangkapnya!”

“Apa?” Wajah Axel dan Alina tiba-tiba berubah.

“Tidak mungkin!” Hiro segera berkata, “Dari mana portofolio ini berasal?”

Reva: “Temanku yang mendapatkannya!”

Hiro segera mencibir: “Temanmu? Temanmu yang mana? Dia bekerja sebagai apa? File yang dia berikan ini apakah dapat dipercaya?”

“Bos Kosasih bagaimana mungkin menjadi penipu!”

“Pa, Ma, kalian juga telah melihat uang di rekening bos Kosasih dan rumah bos Kosasih.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat