Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 895

Menantu Dewa Obat

Bab 895

Keesokan paginya, Reva tidak pergi bekerja. Dia pergi ke taman Dragon Lake sendirian.

Pertama

tama dia mengunjungi Reina dulu, setelah itu baru ke tempat Vera.

Kulit di tubuh Vera sudah lumayan pulih dan sekarang dia sudah bisa menunjukkan kedua lengannya.

Kulitnya sehalus batu giok, seperti kulit anak-anak.

Bisa dilihat dengan jelas, tanpa adanya bisul – bisul itu, dia adalah seorang gadis yang sangat cantik.

Begitu melihat Reva, dengan gembira Vera berlari dan memanggilnya: “Kak Reva.”

Reva tersenyum lalu menyerahkan sebuah kantong kepada Vera.

Vera membukannya dan melihat mayat kodok beracun di dalamnya.

Vera tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut, malahan dia merasa sangat senang. Dia mengeluarkan kodok beracun itu dan meletakkannya di atas tangannya untuk diamati dengan seksama.

Kalau keluarga Permana melihat situasi ini, mereka pasti akan sangat terperanjat.

Harus diketahui bahwa kodok beracun ini sangat-sangat beracun dan akan membunuhmu dengan hanya menyentuhnya saja.

Vera malah memegang dan meletakkannya di atas tangannya dan tidak terjadi apa – apa padanya!

Reva mengeluarkan sebuah botol porselen dan kelabang ular juga merangkak keluar.

Sepertinya ia sangat menyukai Vera. Kelabang itu langsung merangkak naik ke lengan Vera dan bertengger di pergelangan tangan Vera seperti bayi yang sangat manja dan akrab dengannya.

Vera juga sangat suka dengan kelabang ular ini. Dia mengelusnya dengan ringan dan si kelabang ular itu benar-benar berbaring di lengan Vera, sama sekali tak bergerak. Dia membiarkan Vera membelainya.

Melihat ini membuat Reva semakin terkejut.

Dia merenung sejenak lalu dengan suara rendah berkata, “Vera, aku sudah mengetahui latar belakangmu.”

Vera tertegun sejenak, perasaannya tampak menjadi sedikit tertekan. Dia menatap Reva: “Kak

Reva, apa… apa kau akan mengusir aku?”

Reva tersenyum: “Vera, kau sudah salah paham.”

“Aku hanya bilang bahwa aku mengetahui latar belakangmu, tetapi tidak mengatakan bahwa

aku akan mengusirmu.”

“Asalkan kau bersedia, kau bisa tinggal disini selamanya!”

Vera langsung tertawa: “Kak Reva, asalkan kau tidak mengusir aku, aku pasti akan tinggal disini bersamamu selamanya!”

Senyum Reva tampak agak dipaksakan. Dia memang ingin Vera tetap tinggal disini, namun beberapa orang mungkin tidak menghendakinya.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat