Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 923

Bab 923

Wajah Vivi memerah dan dia tidak bisa mengatakan apa — apa.

Dokter Akio bersitatap dengan Reva lalu meninggalkan tempat itu lebih dulu.

Suasana di tempat itu langsung hening. Spencer dan yang lainnya tampak tersipu karena malu.

Akhirnya Alina terbatuk kecil dan berkata, “Aduhh, tidak masalah siapa yang mengundang dokternya, yang penting sekarang Jayden sudah tidak apa-apa. Ini adalah hasil yang paling baik!”

Dengan cepat Vivi membeo, “Ya, yah, Jayden sudah tidak apa-apa, bagus sekali.”

“Pa. Ma, ayo kita pergi untuk melihat Jayden!”

Ketiganya ingin kabur dari sana tetapi Hana langsung mencegat mereka.

“Jangan terlalu terburu-buru, masalah ini belum selesail”

“Dokter Akio diundang oleh kakak ipar aku. Dan barusan kalian telah memaki kami hingga seperti itu, apa sekarang kalian tidak perlu meminta maaf?”

Ujar Hana dengan dingin. Pada dasarnya dia juga adalah orang yang agak perhitungan.

Selama beberapa waktu ini, orang – orang dari keluarga Sumarno telah merusuh di rumahnya dan membuat dia sangat marah.

Dan sekarang ada kesempatan yang begitu baik di depan matanya, tentu saja dia tidak akan melepaskannya begitu saja.

Wajah Vivi langsung memerah. Dia menjulurkan lehernya dan berkata, “Ba- bagaimana aku bisa tahu kalau dokter Akio diundang oleh dia!”

“Tadi kan dia bilang mau mengundang dokter Tanaka. Dia tidak bilang mau undang dokter Akio!”

Alina juga ikut mengangguk dan berkata, “Reva, kenapa kau begini sih?”

“Kenapa kau tidak bilang kalau kau yang mengundang dokter Akin?”

Nara cemberut, “Ma, memangnya kalian sempat membiarkan Reva berbicara?”

“Dia baru saja mau berbicara tadi tetapi kalian semua langsung mengoceh tanpa henti. Kalian berkata bahwa seorang pria sejati tidak boleh mencari-cari alasan.”

“Setelah itu dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa lagi, karena untuk selanjutnya hanya kau dan Vivi saja yang sibuk mengoerh.

“Dia ingin mengatakannya tetapi tidak punya kesempatan untuk mengatakannya!”

Alina langsung tertegun sejenak dan memikirkan kembali situasi barusan. Memang benar begitu kejadiannya

Jadi

“Aah, sudahlah, lupakan saja. Yang penting sekarang orangnya sudah terselamatkan.”

“Sudahlah, Nissa, cepat kau temui si Jayden itu.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat