Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 943

Menantu Dewa Obat

Bab 943

Cara Anya mengatakannya seolah olah ini adalah hal yang sangat umum.

Semua orang yang ada di ruangan itu langsung tertegun.

Disini adalah lantai delapan dan kalau dilempar keluar dari sini, orangnya pasti akan mati.

Dan pada kenyataannya, anak buah Anya juga sangat gesit. Mereka langsung menarik Nadine ke jendela lalu membuka jendela kemudian mengangkatnya.

Seluruh tubuh Nadine sudah mengarah keluar dari jendela dan dia berteriak dengan ketakutan, “Jangan, jangan…”

“Aku tahu aku sudah salah, tolong ampuni aku, tolong ampuni aku. Aku tidak akan berani lagi…”

“Tolong aku, tolong aku…”

Jonathan dan Rebecca yang ditekan ke lantai langsung gemetaran karena ketakutan. Mereka memohon belas kasihannya berkali–kali, “Direktur Smith, kau adalah orang yang welas asih, tolong ampuni dia!”

“Dia masih anak–anak!”

“Kami minta maaf kepadamu, kami bersujud kepadamu…”

Keduanya sudah memohon untuk waktu yang lama tetapi Anya masih saja mengabaikannya. Lalu dengan kasar Rebecca berkata, “Membunuh itu melanggar hukum. Kalau… kalau sampai terjadi sesuatu dengan putriku, aku… aku akan menuntutmu!”

Anya tersenyum, dia menoleh lalu melirik Rebecca, “Menuntut aku?”

“Hehehe, aku juga tidak takut kau tahu. Aku, Anya Smith bisa berada pada posisiku ini hari ini juga tidak mudah. Orang yang sudah tewas ditanganku itu tidak kurang dari 80 orang, atau yah setidaknya mungkin ada seratus orang!”

“Kau ingin menuntut aku? Atas dasar apa?”

Rebecca langsung gemetaran karena ketakutan, “Direktur Smith, tolong kau ampuni dia…”

“Aku… aku benar

benar tahu kalau aku sudah salah…”

Yang lainnya juga ikut membeo dan memohon belas kasihannya.

Anya meliriknya sekilas, “Ingin diampuni? Boleh!”

“Tetapi, kau harus membayar mahal atas apa yang terjadi pada hari itu!”

“Yang aku mau juga tidak banyak, hanya lima juta saja!

“Apa kau setuju untuk memberikannya?”

Wajah Rebecca langsung memucat lalu dia mengangguk – angguk, “Ya, kami setuju, kami pasti setuju!”

Anya menganggguk dengan puas lalu dia membalikkan badannya dan baru saja hendak pergi ketika tiba

tiba dia melihat Nara.

“Aihh, direktur Shu juga ada disini?”

“Dia adalah…..”

Nara: “Mereka adalah paman dan tante aku. Nadine adalah sepupu aku!”

Mata Rebecca langsung melebar, “Apa… apa yang kau katakan?

Anya mencibir: “Bukannya aku sedang merampok sekarang?

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat