Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 975

Menantu Dewa Obat

Bab 975

Wajah Hiro langsung memucat lalu dengan suara bergetar dia berkata, “Pa, aku.. aku tidak bisa pergi!”

“Kalau aku pergi, bagaimana dengan Hana?”

“Pa, aku… aku melakukan ini juga demi untuk keluarga ini…..”

Dengan dingin Axel berkata, “Kalau kau memang melakukannya demi untuk keluarga ini maka seharusnya kau melakukan dengan lebih banyak lagi!”

“Hanya dengan kau dan Reva memikul tanggung jawab atas masalah ini, keluarga kita baru bisa melewati

krisis ini.”

“Hiro, aku tahu kau sangat berbakti, kau juga tidak ingin melihat aku dan mama-mu terlantar di jalanan!”

Hiro menatap Hana untuk meminta bantuannya namun Hana memalingkan wajahnya ke samping.

Hiro terperanjat, tidak perlu diragukan lagi bahwa seluruh keluarga ini sudah siap untuk meninggalkan dirinya.

Reva berjalan ke pintu lalu sambil tersenyum ringan dia berkata, “Hiro, ayo jalan, kita pergi menyerahkan

diri bersama!”

Semua mata tertuju kepada Hiro. Kulit wajah Hiro yang putih berubah menjadi merah dan kemudian dari merah menjadi ungu.

Tiba-tiba dia melompat dan berseru dengan keras, “Aku tidak mau pergi menyerahkan diri!”

“Aku tidak akan pernah mau masuk penjara!”

“Reva, kalau kau mau pergi, pergi sendiri saja. Aku… aku tidak akan mau pergi….”

Dengan kesal Axel menggebrak meja, “Hiro, apa maksudmu sekarang?”

“Sepanjang hari kau selalu berkata bagaimana berbaktinya kau kepada kami, tetapi sekarang saat meminta kau melakukan sesuatu untuk keluarga kita saja kau bersikap seperti ini?”.

“Kau lihat Reva lalu lihat kembali dirimu!”

“Sama-sama sebagai menantu, tetapi mengapa kau sama sekali tidak punya rasa tanggung jawab?”

“Orang seperti kau ini apa pantas menjadi menantu dari keluarga Shu aku?”

Wajah Hiro memerah lalu dengan marah dia berkata, “Kenapa aku harus masuk penjara?”

“Ini… ini kan bukan ideku sendiri. Pa, apa kau adil jika melakukannya seperti ini?”

Nara: “Siapa bilang hanya kau sendiri yang masuk penjara? Suamiku juga ikut menemanimu!”

Dengan panik Hiro berkata, “Dia kan memang sudah seharusnya masuk penjara, sedangkan aku… kenapa aku harus masuk penjara?”

Ekspresi Nara langsung menjadi dingin, “Atas dasar apa suamiku harus dipenjara?”

“Hiro, apa kau benar – benar tidak tahu malu̸?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat