Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 1531

Bab 1531

“Baik, aku akan langsung mencari Amanda setelah pulang.”

Paula menjawab dengan lugas, ekspresinya dipenuhi dengan kegembiraan.

Sungguh melegakan. Tuan Daniel yang palsu ini berani menindas Nona Tracy, sekarang sudah dibereskan, ‘kan?

Sudut mulut “Daniel” berkedut beberapa kali. Dia segera menarik Tracy dan menjelaskan, “Kamu tidak serius, ‘kan? Aku…”

“Tentu saja serius.” Tracy memelototinya, “Hal seperti ini bisa dianggap bercanda?? Sekarang kamu linglung karena penyakitmu, sering berperilaku tidak wajar. Kalau tidak diobati dengan benar, akibatnya tidak bisa dibayangkan.”

“Tapi…”

“Daniel” masih ingin mengatakan sesuatu, kebetulan pintu lift sudah terbuka, Tracy telah melangkah keluar.

Daniel kesal, tapi hanya bisa mengikutinya dengan tergesa–gesa: “Istriku, tunggu aku, mari kita bahas lagi mengenai masalah pengobatan…”

Tracy sama sekali tidak peduli padanya, berjalan keluar dari hotel, langsung naik ke mobil, pulang dengan Paula.

Kemarahan “Daniel” tidak terbendung, hanya bisa melampiaskannya pada pengawalnya,

Thomas membujuk: “Tuan Daniel, ucapan Nyonya benar, perilaku Anda memang sedikit tidak wajar akhir–akhir ini. Masalah pengobatan sangat mendesak, tidak bisa ditunda lagi, bersabarlah.” “Diam!” “Daniel” berteriak dengan marah, “Sebenarnya siapa tuan kalian?? Dasar pengkhianat.” “…” Thomas melihatnya dengan bingung, “Tuan Daniel, dulu Anda tidak akan mengucapkan kata- kata seperti ini. Nyonya adalah keluarga sendiri, bagaimana bisa disebut pengkhianat?”

Satu kalimat membuat “Daniel” terdiam lagi…

Dia menendang ban dan masuk ke mobil dengan marah, mengangkat tangan dan memegang dahinya, hatinya sangat kesal…

Realitas dan kenyataan sangat jauh berbeda.

Keseharian Daniel yang ia bayangkan dengan kehidupan saat ini sangat berbeda, satu surga dan satu neraka, benar–benar tidak sebanding…

Dia merasa bahwa sepertinya rencana ini sedikit menjebaknya…

“Apa?” “Daniel” hampir melompat, “Kalau begitu, bukankah akan terbongkar?”

“Jangan khawatir, aku sudah ada persiapan, hanya mengirim dua orang bawahan untuk memeriksa situasi. Mereka tidak tahu apa–apa, tidak akan ketahuan…”

“Apa mereka akan membocorkan identitasmu dan aku?”

“Mereka sama sekali tidak tahu informasi dalam, juga tidak tahu identitasmu dan aku.”

“Baguslah…”

“Jangan cemas.” Orang di ujung telepon meyakinkannya, “Setidaknya tidak akan ada masalah untuk saat ini. Aku hanya berpikir bahwa Tracy jauh lebih sulit ditangani dari perkiraan kita.

Jelas–jelas hari ini dia minum teh itu, tapi malah baik–baik saja, bahkan membalikkan keadaan, memancing dalangnya keluar.

Kalau dia mengorbankan sedikit reputasinya dan berakting dengan Victor, takutnya itu sungguh akan berhasil…”