Bab 260
Mobil Aston Martin melaju pergi.
Danicl mengemudi dengan satu tangan dan tangan lainnya di jendela mobil dengan rokok di antara jari–jarinya.
Tracy menunggu dalain diam, suasana hatinya rumit dan tidak bisa diungkapkan dengan kata kata.
Berada bersama pria seperti Daniel, persis seperti kata pepatah, menemani raja seperti menemani harimau.
Sepertinya tidak peduli apa yang dia lakukan atau pikirkan, dia sekilas pun bisa melihatnya.
Dia tampak transparan di hadapannya dan tidak ada yang bisa dirahasiakan.
Kecuali jika dia jidak tertarik. Jika dia ingin tahu, hampir tidak mungkin bagi Tracy untuk menyimpan rahasia.
Oleh karena itu, dia harus menjaga rahasia peninggalan ayahnya.
Namun, untungnya Daniel tidak tertarik dengan hal ini, jadi dia tidak akan memata–matainya.
Ketika memikirkan hal ini, tiba–tiba ponselnya berdering, panggilan masuk dari Bibi Juni.
Tracy inclirik Daniel, lalu mengangkat telepon, “Bibi Juni.”
“Nona, sudah sangat larut, kenapa belum pulang? Apa terjadi masalah?” Bibi Juni bertanya dengan khawatir.
“Tidak apa–apa, nanti aku akan pulang, bibi tidur dulu saja... “Mami, mami, mami!”
Sebelum Tracy selesai bicara, ada tiga anak yang bicara dari ujung telepon yang lain.
Tracy terkejut, dia melirik Daniel tanpa sadar, lalu berbalik dan berbisik sambil menutup mulutnya, “Kenapa kalian belum tidur?”
“Mami, Carla ingin mendengar ceritamu, mami kapan pulang?”
Terdengar suara cempreng Carla dari ujung telepon dan membuat hati Tracy meleleh.
“Nanti mami akan pulang, kalian cepatlah tidur, sudah jam sebelas...”
Tracy melirik Daniel lagi, takut dia akan marah!
Daniel melihat lurus ke depan dan terlihat tidak berekspresi, tapi aura penuh tekanan tetap membuat suasana di dalam mobil menjadi tegang.
“Maini apa selarut ini masih lembur?” Carles meraih telepon dan bertanya dengari Sunggun
sungguh, “Apa bos mami tidak mengizinkanmu pulang? Katakan siapa namanya dan aku akan berdiskusi dengannya.”
“Bukan..” Tracy menjadi cemas, “Carles, dengarkan mami...”
Scielah menahan diri sekian lama, Tracy akhirnya tidak bisa menahan diri lagi untuk bertanya.
Daniel masih terdiam.
–
“Jangan marah.” Tracy menatapnya dengan takut–takut, “Tadi aku mengangkat telepon...”
ngkat telepon.
“Anakmu berusia tiga tahun, kan?” Daniel akhirnya berbicara.
“Iya.” Tracy tanpa sadar menjawab.
HALI
“Sebelum atau setelah bersamaku?” Daniel bertanya lagi.
“Hah?” Tracy bingung dan tidak tahu bagaimana menjawabnya. –
“Scharusnya setelah bersamaku... Daniel menjawab pertanyaannya sendiri, “Malam itu empat tahun yang lalu, itu adalah pertama kalinya bagimu, seharusnya kamu tidak berbohong.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar