Bab 353
Carlos mendongakkan kepala, mengerutkan kening, “Christian!”
“Dia lagi?” Raut wajah Carles seperti kehilangan kata–kata, “Sebelumnya saat di taman bermain. neneknya mereservasi satu komidi putar, tidak membiarkan kita bermain, sekarang dia kembali merescrvasi restoran, kalau begitu kita jadi tidak bisa main lagi, kan?”
“Neneknya Christian sangat jahat, aku takut.”
Carla bersembunyi di belakang Carlos, menarik bajunya, dengan ketakutan memandang ke kejauhan.
Saat Tuan Besar mendengarkan percakapan antara ketiga anak itu, ia mengerutkan kening sambil menatap Sanjaya dengan penuh isyarat.
Sanjaya langsung maju.
“Anak pintar jangan takut, ada kakek, siapapun tidak akan bisa mengusik kalian.”
Tuan Besar membungkukkan badan, dengan lembut mengusap kepala Carla.
“Kakek, kita pergi saja.” Carlos menarik tangan kakeknya, “Christian adalah teman sekolah kami, maminya, neneknya semua sangat jahat, sebelumnya mercka pernah bertengkar dengan mami, membuat mami sangat marah.”
“Pasti mereka yang salah.” Tuan Besar berlutut merangkul Carlos, “Kalian bertiga memiliki karakter yang sangat baik, mami kalian pasti orang yang hebat,”
“Betul, mami orang yang baik.” Carles menganggukkan kepala dengan cepat.
“Nenek dan ibu Christian yang lebih dulu mengusik kami, mami melindungi kami.” Bibir kecil Carla cemberut, ia berkala dengan marah.
“Hari ini ada kakek, siapapun tidak bisa mengusik kalian.” Tuan Besar menggandeng tangan mereka, lalu berjalan masuk, “Kita masuk saja!”
“Takut...” Carla bersembunyi di belakang Tuan Besar, tidak berani masuk.
“Jangan takut, ada kakek.” Tuan Besar menggandeng tangannya.
“Kakek, kita pergi saja, kita makan pizza di sebelah, aku tidak ingin membuat masalah untuk mami.”
Carlos menarik baju Tuan Besar.
“Anak bodoh.” Tuan Besar mengelus kepalanya dengan perasaan sedih.
“Ternyata ketiga binatang liar ini.” Raut wajah Megan muram, ia dengan cepat berjalan menghampiri, “Kalian berliga bocah kecil, clarimana kalian....”
“Tutup mulutmu!” Tuan Besar berkata dengan marah. “Kamu nenek tua dengan wajah penuh keriput, berani berbicara kasar pada cucuku, apa kamu sudah bosan hidup?”
“Kamu!” Megan yang telah berusia 59 tahun, saat menerima penghinaan seperti ini, ia begitu marah hingga wajahnya memerah, sckujur tubuhnya gemetar, ia menoleh dan berteriak pada pengawal di belakangnya, “Apa kalian semua sudah mati? Masih tidak mau maju!!!”
Ketika mendengar suara leriakan Megan, pengawal–pengawal yang tadinya sedang bermain dengan Christian, tidak tahu apa yang sedang terjadi, mereka langsung berlari menghampiri Megan.
Satu per satu melipat lengan baju mereka, bersiap untuk memulai pertengkaran, namun, saat mereka melihat Sanjaya dan beberapa pengawal di belakangnya, raut wajahnya langsung berubah.
“Orang tua ini berani menghinaku, bercskan.” Megan marah sambil menunjuk–nunjuk Tuan
Besar.
“Nyonya...” Scorang pengawal berbisik di telinganya, “Dia adalah Tuan Besar dari Grup Wallance!”
Dalam sekejap Megan gemetar, ia terkejut hingga pucat, lalu terburu–buru meminta maaf; “Tuan... Tuan Besar?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar