Bab 486
“Orang jahat, orang jahat!”
Roxy tiba-tiba berseru, lalu bersembunyi di belakang badan Carlos. Ia menjulurkan kepala kecilnya dan menatap Daniel dengan ketakutan.
Tiga perawat juga agak gugup. Jinni dan Nita menghentikan aktivitas mereka dan berdiri di pinggir dengan gugup.
“Paman Daniel, ada urusan?” Carlos bertanya dengan sopan.
“Tidak boleh memanggil paman!” Daniel tiba-tiba mengucapkan kalimat ini, setelah itu, ia buru-buru menjelaskan, “Maksudku adalah….”
la yang selalu tenang dan bermartabat, tiba-tiba berubah menjadi gugup.
Kegugupan itu terlihat seperti seorang anak kecil yang tidak percaya diri, takut salah berbicara.
Sejak lahir hingga sekarang, sepertinya ini adalah pertama kalinya Daniel tampak gugup dalam sejarah…
“Hm?” Carlos mengerutkan kening, memandangnya dengan bingung.
“Tidak apa.”
Daniel memutuskan, ia akan menunggu Tracy kembali, mereka berdua yang akan memberitahu anak-anak. Bagaimanapun, ia tidak pernah berhubungan baik dengan anak-anak dan dulu selalu ada salah paham.
Ia takut jika gegabah seperti ini, anak-anak akan takut padanya.
“Bikin aku kaget saja.” Carles menepuk-nepuk dadanya, “Aku kira kamu minta aku ganti rugi.”
“Ganti rugi?” Daniel menaikkan alisnya.
“Carlos bilang, semalam aku memeluk kakimu saat tidur dan kentut ke arahmu.” Carles menatapnya dengan lesu, “Jadi, aku kira…”
Carla menggenggam erat botol susunya dan bertanya dengan suara kecil, “Kak Carlos bilang air liurku mengenai tubuhmu dan juga menekan lenganmu hingga bengkak.
Apa benar?”
“Iya.” Daniel menyunggingkan senyuman, “Tidak apa, selama kalian senang.”
la sekarang merasa, apa pun yang dikatakan anak-anak itu sangat menggemaskan….
“Bakpao babi adalah sebuah bakpao yang sangat enak. Bentuknya seperti babi kecil.” Carla menggunakan tangan mungilnya mendeskripsikan. “Bakpao babi buatan nenek sangat enak, bakpao buatan mami… hmm..”
Carla merenung dengan serius, lalu menjawab, “Lumayan.”
“Kadang-kadang mami mengira garam adalah gula, jadi sangat-sangat asin.” Carles menambahkan, “Tapi, bubur buatan mami sangat enak.”
“Itu dimasak di penanak nasi.” Carla bergegas menambahkan, “Sebenarnya sup buatan mami sangat enak.”
“Benar, benar…”
Kedua orang saling bersahutan mendeskripsikan seni masak maminya.
Daniel mendengar dengan serius, ujung bibirnya terangkat.
Carlos menatap Daniel, ia merasa ada yang aneh dengan Daniel. Tetapi, ia tidak tahu dan ia tidak bisa mengungkapkannya.
Ia hanya merasa orang jahat seperti iblis ini, rasanya berubah menjadi lebih akrab.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar