Bab 1004
Begitu melihat anak buah Johnson masuk, Agus langsung menjadi percaya diri lagi.
Dia meraih pisau buah yang ada di atas meja dan menatap Reva dengan beringas, “Kak Johnson, apapun yang terjadi hari ini, aku pasti akan menikamnya dengan pisau ini beberapa kali!”
Johnson tertawa, “Tidak masalah, aku pasti akan memberikan kesempatan itu kepadamu nantinya!”
“Namun, dia harus tetap hidup.”
“Nanti aku akan menangkap istrinya dan bermain di depannya, ini pasti akan sangat menarik!”
Agus menatap dengan sedih, “Kak Johnson, kau benar-benar jahil.”
“Hahaha, nantinya bocah ini pasti akan dibuat kesal hingga mati.”
Johnson merasa sangat senang sekali, “Makanya aku bilang, kalian masih terlalu muda, sih.”
“Oh yah, ngomong-ngomong. Vanni, beraiti istrinya itu kakak sepupumu, kan?”
“Ckckck, kalau dipikir – pikir, kakak beradik ini adalah kembang kampus.”
–
“Sial, ini benar-benar barang bagus!”
“Kali ini aku pasti akan menghasilkan banyak uang!”
Agus tampak iri dan memelototi Reva lagi, “Kau dengar tidak itu, bocah? Ini adalah harga yang harus kau bayar karena telah menghajar kami!”
“Namun, kalau kau bisa menyuruh istrimu datang untuk melayani kak Johnson kami, maka aku dapat membantumu untuk memohon kepada kak Johnson, menurutmu bagaimana…”
Sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, Reva langsung membalikkan badannya.
Air muka Agus langsung berubah, “Mau kabur?”
Beberapa pria itu juga langsung mengejarnya.
Tetapi Reva malah berhenti di depan pintu.
Dia menutup pintu lalu mengunci pintunya.
Semua orang saling menatap karena tidak tahu apa maksud Reva.
Agus: “Weh bocah, kami tidak menutup pintunya tetapi kau malah menutup
“Kenapa? Apa karena kau merasa malu dilihat oleh orang lain setelah dipukul oleh kami?”
Dengan tenang Reva berkata, “Bukan.”
“Aku takut kalian akan kabur!”
Semua orang tertegun sejenak dan mereka semua merasa kesal.
Johnson memaki, “Persetan, kau benar-benar terlalu sombong!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat