Bab 1019
Reva terkejut. Wanita ini benar benar tahu dia ada disana?
Dia mundur selangkah dengan diam – diam namun wanita itu tidak memperhatikannya sehingga dia segera bergegas keluar dari ruangan.
Wanita itu berdiri di depan halaman sambil mengendus dengan kuat seolah sedang mencari sesuatu.
Reva mengikutinya dari belakang dan mengernyitkan keningnya saat melihat gerak–geriknya.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa wanita ini telah merasakan asap yang baru saja dia lepaskan tadi.
Masalah ini tidak boleh ketahuan!
Reva mengeluarkan jarum perak itu lalu dengan ringan menusukkannya ke leher belakang wanita tersebut. Tubuh wanita itu melemas kemudian dia pingsan.
Reva membopong dia di pundaknya kemudian membawanya keluar dari rumah keluarga Park di malam hari.
Tentu saja, sebelum dia pergi, Reva juga melelehkan tubuh keempat anjing itu.
Tidak masalah kalau keempat anjing itu hilang namun kalau mayatnya sampai ditemukan maka orang – orang dalam keluarga Park pasti tahu bahwa ada orang yang telah masuk ke rumah keluarga Park.
Reva meninggalkan rumah keluarga Park dengan membawa wanita itu ke Rose Garden.
Ada beberapa rumah milik Tiger disini dan Reva memiliki kunci atas rumah–rumah tersebut.
Dia membawa wanita itu ke salah satu rumah tersebut kemudian mencabut jarum perak di leher belakang wanita itu.
Rosa terbangun dengan linglung dan saat melihat situasi di sekitarnya, air mukanya langsung berubah.
“Si.. siapa kau?”
Rosa bertanya dengan suara berat.
Reva mengenakan baju malam dan wajahnya ditutupi dengan kain hitam sehingga Rosa tidak bisa melihat penampilannya dengan jelas.
“Seharusnya aku yang menanyakan kalimat ini kepadamu!”
Reva menjawabnya dengan suara yang dalam.
Rosa menatap Reva sebentar lalu dia langsung tersenyum dengan menawan, “Aku? Aku hanya seorang gadis
kecil!”
“Kau membuatku pingsan dan membawa aku kesini, apa yang ingin kau lakukan?”
“Aku… aku tidak bisa menolak tetapi aku tidak takut kepadamu…”
Suaranya terdengar renyah, kalah orang biasa yang mendengarnya, hati mereka pasti akan bergejolak dan tergoda.
Tetapi Reva memejamkan matanya dan berkata dengan tenang. “Mantra pengasih suku Maui, heh, pengembangan dan pelatihanmu masih belum memadai.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat