Bab 1028
Kedua orang lainnya yang tergeletak di lantai adalah Rudy dan Usman.
Kedua orang ini adalah tangan kanannya Miguel!
Reva berjalan mendekat lalu membantu Alina berdiri dan melepaskan ikatannya.
Dia mengeluarkan sebuah botol porselen yang lain dan meletakkannya di bawah hidung Alina.
Alina mengendusnya dan terbangun dengan perlahan.
Namun, dia segera berseru dan bersembunyi di pojokan dengan panik.
“Jangan pukul aku, jangan pukul aku…”
Reva buru-buru berkata, “Ma, sudah tidak ada apa-apa. Ini aku, Reva!”
“Sudah, sudah tidak ada apa-apa lagi. Tidak ada yang akan memukulmu!”
Pada saat ini Alina baru bisa melihat Reva dengan jelas, dia tertegun sejenak lalu menangis.
Rambutnya tampak acak-acakan dan wajahnya penuh dengan memar. Ada banyak jejak kaki di tubuhnya, sepertinya dia telah mengalami banyak penderitaan sejak ditangkap ke sini.
Bagaimanapun juga dia hanyalah orang biasa jadi mana pernah mengalami perlakuan seperti itu.
Reva menghiburnya dengan beberapa patah kata hingga akhirnya suasana hati Alina menjadi agak stabil.
Lalu setelah itu Reva segera membuat permintaan panggilan video kepada Nara.
Pada saat ini, di villa Rose Garden, Hana terus memaki dengan tanpa henti: “Sudah satu jam! Sekarng sudah
satu jam!”
“Reva yang tak berguna itu masih juga belum bisa menyelamatkannya. Kali ini, salah satu kaki mama kita pasti akan dipotong. Aku harus membuat perhitungan dengannya!”
“Pa, kak Nara, kalian benar-benar percaya begitu saja kepadanya. Kalian ini benar-benar telah mencelakai mama…..”
Axel menghela nafas, “Haih, harus bagaimana ini!”
“Kalau sampai terjadi sesuatu dengan mama-mu, aku… aku harus bagaimana?”
“Nara, cofia kau katakan padaku, apa… apa Reva bisa menyelamatkan mama-mu?”
Sebelum Nara dapat menjawabnya, Hiro sudah langsung berkata, “Pa, menurutmu mungkin tidak?”
“Yang menangkap mama itu adalah keluarga Park yang merupakan salah satu keluarga dalam kesepuluh keluarga terpandang itu.”
“Kalau Reva benar-benar hebat dan bisa mengalahkan keluarga Park, maka dia juga tidak akan menjadi
menantu benalu di rumah kita!”
“Selain itu, kita bahkan tidak tahu mama dikurung dimana, jadi bagaimana cara kita menyelamatkannya?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat