Bab 1032
Tiger berada di Lavender Garden malam ini. Dia akan duduk disini dan melawan keluarga Park secara langsung.
Vivi juga sedang dikurung di sini.
Begitu Reva masuk ke dalam ruangan, dia masih bisa mendengar suara lolongan Vivi yang berkata, “Hahaha, satu jam sudah berlalu dan orangnya masih belum ditemukan juga?”
“Tidak perlu mencarinya lagi. Mungkin dia sudah dimutilasi menjadi beberapa bagian sekarang. Orangnya pasti sudah mati.”
“Ini juga sebagai peringatan bagi kalian bagaimana akibatnya jika melawan keluarga Park!”
“Hemm, kalian ikuti Reva terus saja. Nantinya, anggota keluarga kalian juga akan segera ditangkap oleh orang lain dan berakhir seperti ini. Kalian memang pantas mendapatkannya!”
“Hahaha…”
Reva mendorong pintunya hingga terbuka lalu masuk ke dalam ruangan. Dia langsung melihat Vivi yang tergantung di ruang tamu dengan tangan terikat.
Tiger sedang duduk di sofa sambil merokok dan diikuti dengan beberapa orang kepercayaannya. Bahkan Faye yang dulu itu juga ada disini.
Setelah Faye bekerja dengan Carlos, dia juga sudah dianggap sebagai anak buahnya Tiger. Dan dia akan membawa saudara–saudara seperjuangannya untuk membantu Tiger saat menghadapi masalah.
Tiger tampak kesal: “Sialan, sumpal mulut wanita itu!”
“Persetan, bawel sekali dia!”
Faye langsung melepaskan kaus kakinya dan baru saja hendak menyumpal mulut Vivi.
Ketika tiba–tiba dia melihat Reva yang masuk ke dalam ruangan pada saat ini.
Awalnya dia merasa terkejut kemudian merasa sangat gembira. “Kak Reva, kan sudah datang!”
Pada saat itu Tiger dan yang lainnya baru melihat Reva (alu mereka semua segera bangkit berdiri dan menyapa, “Kak Reval”
Reva mengangguk dengan sambil terkekeh lalu dia langsung masuk ke ruang tamu, “Duduklah.”
Setelah itu beberapa orang tersebut bam duduk.
Reva berkata, “Terima kasih atas usaha kalian malam init”
Tiger buru–buru berkata, “Kak Reva, ini merupakan suatu kehormatan bagi kami kalau bisa melakukan sesuatu untukmul”
Bab 1032
10 mutiara
Mulutnya sudah disumpal oleh Faye dengan kaus kaki sehingga dia hanya bisa terisak dan tidak dapat berbicara.
Reva mengibaskan tangannya, “Keluarkan kaus kakinya.”
Lalu Faye langsung mengeluarkan kaus kaki dari mulut Vivi dengan cepat.
“Hucek.. hueck.. hueckk…”
Vivi muntah–muntah sebentar lalu setelah beberapa saat, dia menggerakkan giginya dan berteriak, “Wehh, Reva, kau benar benar tak tahu diri!”
–
“Coba kalian lihat, dia malah lebih mirip seperti wanita yang tak beradab, kan?”
Reva tertawa.
“Reva, kau… kau tidak perlu banyak omong!”
“Hmm, untuk apa kau datang ke sini?”
“Aku sudah bilang, itu tidak mungkin!”
“Satu jam sudah berlalu, tangan dan kaki Alina juga past sudah dipotong dan semua ini berkat dirimu. Coba tebak apa yang akan dilakukan oleh keluarga Shu kepadamu?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat