Menantu Dewa Obat
Bab 1079
Sambil berbicara Merry sengaja melambai-lambaikan tangannya yang sedang mengenakan cincin berlian itu untuk dipamerkan dengan bangga.
Semua orang juga ikut mengejeknya.
Nara mengernyitkan keningnya sedikit. Dia kenal dengan si Merry ini.
Sejak masih kecil, Merry memang suka pamer di depannya untuk menunjukkan kehebatannya.
Dan hari ini dia sengaja mengejeknya di depan umum, jelas terlihat bahwa dia sengaja ingin mempermalukannya!
Dengan dingin Nara berkata, “Merry, aku tidak mengerti denga napa yang kau katakan.”
“Sejak kapan aku menjadi pelayan?”
Merry mencibir, “Kak Nara, kami sudah menangkap basah dirimu, kenapa kau masih tidak mau mengaku?”
“Kalau bukan pelayan seseorang lalu mengapa kau datang ke sini untuk menyirami bunganya?”
Axel dan Alina juga memucat wajahnya. Mereka benar-benar tidak tahu mengapa Nara datang ke sini untuk menyirami bunga.
Nara: “Ini taman milik aku sendiri. Aku menyirami bunga-bunga di tamanku sendiri. Apa masalahnya?”
Begitu ucapan ini diucapkan, orang-orang lainnya langsung menjadi gempar
Merry tercengang sejenak lalu mengangkat kepalanya sambil tertawa dengan terbahak- bahak, “Hahahah… hahahaha…”
“Apa aku tidak salah dengar?”
“Barusan dia bilang apa? Ini rumahnya sendiri?”
“Kak Nara kan memang benar-benar nutri kandung naman Shu Sanoat ahli dalam membual
“Ini rumahmu?”
“Aduhh.. duhh, perutku jadi sakit karena tertawa terus….”
Semua orang juga ikut tertawa.
Menurut mereka hal ini sama sekali tidak mungkin.
Axel dan Alina pun juga ikut merasa malu.
Rumah ini adalah rumah terbaik di taman Dragon Lake.
Tidak peduli seberapa kayanya perusahaan farmasi Shu, mereka juga tidak akan memenuhi
syarat untuk membeli rumah ini!
Dan tepat saat sekelompok orang itu sedang sibuk berseru dan berbicara, tiba-tiba pintu
bangunan kecil rumah itu terbuka dan seorang wanita yang mengenakan celemek berjalan
keluar.
Dia berjalan ke arah Nara dengan hormat dan berbicara dengan nada suara yang penuh hormat.
“Nyonya, sup ayamnya sudah siap. Nona besar juga sudah bangun, ayo masuk ke dalam untuk
meminum supnya!”
Semua orang langsung terperanjat saat mendengar ucapan si pelayan wanita itu.
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat