Bab 119
Nara “Jika kalian tidak percaya, periksa saja sendiri!”
“Jansen telah dikeluarkan dari bank tempatnya bekerja sekarang. Aku juga baru mengetahuinnya ketika pergi ke bank untuk mengurus sesuatu waktu itu!”
“Aku rasa pasti karena Jansen di pecat jadi Julian sengaja menjebak kita dengan masalah ini
Axel sangat marah dan berkata: “Julian adalah seorang bajingan. Rugi aku telah memperlakukannya dengan baik dan menganggapnya orang baik!”
“Aku tidak menyangka ternyata dia sengaja membuat jebakan seperti itu untuk menyakitku. Aku benar-benar sudah buta!”
Alina menghela nafas berulang-ulang: “Aihh, kali ini kita benar-benar harus berterima kasih kepada Reva!”
“Jika bukan karena Rova mungkin kita sudah terjebak dalam masalah besar!”
“Suamiku, lain kali perlakukan Reva dengan lebih baik lagi, oke?”
Axel mengangguk-angguk: “Tentu saja. Itu sudah pasti!”
Wajah Nara tampak penuh dengan kegembiraan. Dia juga sangat senang melihat kedua orang tuanya dapat merubah pandangan dan kesan mereka terhadap Reva.
Dan mengenai masalah Julian ini Nara telah meminta departemen hukum perusahaan untuk menindaklanjuti masalahnya
Rangkaian Astragalus ini sama sckali tidak digunakan oleh perusahaan farmasi Shu. Dengan begitu tanggung jawab akan jatuh kepada pemasok material.
Dan pada saat itu Julian tidak hanya harus mengembalikan uang mereka tetapi masih harus membayar denda ganti rugi yang cukup besar.
Axel dan Alina kembali ke perusahaan bahan obat mereka dengan hati gembira.
Hiro yang melihat mereka segera menyapa: “Pa, Ma, kalian sudah pulang?”
“Bagaimana, apakah kak Nara telah setuju untuk bercerai?”
“Apakah kalian ingin aku inencari beberapa orang untuk membereskan Reva dan membuatnya setuju untuk bercerai?”
Jika di waktu lalu, Axel dan Alina pasti akan memujinya. Tetapi kali ini ekspresi dan sikap mereka berdua menjadi sangat dingin.
“Hiro, apa yang kau katakan?”
*Reva adalah kakak iparmu, dia adalah keluarga kita sendiri. Bagaimana bisa kau melakukan hal seperti itu kepada keluargamu sendiri?”
“Aku beritahu yah, lain kali bersikaplah lebih sopan kepada kakak iparmu!”
“Kalau tidak, jangan pernah kau injakkan kakimu di keluarga Shu aku!”
Hiro yang dimaki dengan tiba – tiba itu wajahnya tampak kosong dan linglung.
Tadinya tidak masalah bagi dirinya untuk menjelek – jelekkan Reva di depan kedua orang tua ini tetapi sekarang… Apa yang telah terjadi hari ini?
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat