Bab 146
Peter dan Apple akhirnya merasa tenang setelah Tiger pergi selama beberapa saat
Tetapi keduanya tampak canggung sekarang.
Status Peter yang tampan dan kaya telah terungkap malah sekarang diganti menjadi seorang pembohong seperti badut saja.
Meskipun Nara tidak mengatakan apa – apa tetapi semua orang di sekitarnya terus menerus melihatnya.
Mereka berbisik sambil menatapnya sehingga membuatnya tahu dengan jelas bahwa mereka sedang mengejek dan membicarakan Peter.
Apple merasa ada duri di kursi tempat dia duduk, seperti sudah tak sabar untuk keluar dari restoran itu saja.
Baru saja dia berpikir untuk pergi dari situ tiba – tiba saja sekelompok orang masuk dari luar.
Pemimpin kelompok itu adalah seorang pemuda yang berpakaian merek Versace. Dia memperlihatkan ekspresi arogan di wajahnya.
Mata Apple tampak berbinar – binary dan dia segera berdiri dan berteriak, “Tuan muda Shiro, tuan muda Shiro!”
Pemuda itu meliriknya dan sudut mulutnya menunjukkan rasa jijik. Dia mengabaikan Apple dan bersiap – siap untuk langsung naik ke lantai atas
Apple tampak terburu – buru dan dengan cepat meraih Nara: “Nara, ayo ikut aku, aku perkenalkan kau kepada tuan muda Shiro!”
Tatapan mata Shiro tampak berbinar – binar saat melihat Nara barusan.
Kakinya yang baru saja mau melangkah tadi segera mundur dan langsung menghampir meja mereka.
“Ternyata kamu!” ujar Shiro yang menyapa Apple sambil tersenyum tetapi matanya tetap tertuju kepada Nara.
“Tuan muda Shiro, lama tak bertemu!” Apple menyeringai dan berkata: “Kau sibuk apa belakangan ini?”
Tuan muda Shiro mengabaikannya dan terus menatap Nara lalu bertanya: “Siapakah wanita ini?”
“Ooh, ini sahabatku, Nara!” ujar Apple sambil tersenyum, “Nara dari perusahaan farmasi Shu. Shiro, scharusnya kau pernah mendengarnya.”
Shiro berpikir sejenak: “Nara?!”
“Apakah wanita yang dulunya dikatakan wanita paling cantik di kota Carson?”
“Lalu dia menikahi seorang pria tak berguna yang menjadi menantu sampah dirumah. Dan dengar – dengan sampai sekarang juga masih tak berguna dan tak ada kerjaan lain setiap harinya selain bergantung kepada istrinya?”
Apple tertawa: “Benar sekali!”
“Sepertinya Shiro sangat memperhatikan Nara!”
“Nara, Shiro ini adalah pewaris tunggal keluarga Yu dan termasuk dalam sepuluh keluarga terpandang di kota Carson.”
Semua orang yang berada disekitarnya berseru, pewaris tunggal keluarga Yu itu statusnya sangat luar biasa.
Shiro tertawa terbahak – bahak: “Sudah sewajarnya pria tampan tertarik pada wanita cantik”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat