“Dana perusahaan?”
“Ya ampun, masa untuk makan saja kau harus menggelapkan uang perusahaan?”
“Ckk.. ckk… seorang direktur koq begitu, memalukan sekali!”
“Itu bukan memalukan tetapi suatu kejahatan. Menggelapkan dana perusahaan tanpa ijin adalah kejahatan komersial!”
Semua orang yang berada disana berbisik – bisik lalu menatap Reva dan Nara dengan jijik
i
Wajah Nara tampak memerah. Tadinya dia bermaksud untuk membayar tagihannya dulu dan meninggalkan tempat itu bersama Reva.
Tetapi tak disangka masalahnya malah menjadi seperti itu dan sekarang ini menjadi lebih merepotkan
“Kak Nara, apakah sekarang kau mulai menggunakan dana perusahaan untuk memberi makan brondong?”
“Untuk apa kau begitu murah hati terhadap seorang brondong dengan mentraktirnya makanan premium? Memangnya ramen yang dijual di pinggir jalan itu tidak cukup baginya?”
“Baru saja menjadi direktur sudah berfoya – foya dengan dana perusahaan. Aku rasa jika kau seperti itu trus lama – lama perusahaan farmasi Shu yang berada di tanganmu juga tidak akan bisa bertahan lama!”
Kesya tertawa dan mengejek mereka.
Nara menggertakkan giginya dan tidak berbicara. Wajah Reva tampak dingin dan berkata: “Kesya, pergi kau! Kau tak punya hak untuk berbicara disini!”
“Shiro, aku akan memberimu kesempatan.”
TIIU
“Akuilah hal ini adalah perbuatanmu lalu minta maaf kepada istriku. Dan aku akan menganggap hal ini tak pernah terjadi.”
Mendengar itu Shiro tertawa dengan keras dan tak tertahankan: “Hahaha…”
“Apakah kalian mendengar apa yang dia katakan?”
“Dia memberiku kesempatan?”
Semua orang yang berada di sekitar mereka tertawa karena merasa ucapan Reva benar – benar konyol.
“Weh, Reva, sekarang aku akan memberimu kesempatan.”
“Segera berlutut dan bersujud kepadaku sebanyak tiga kali lalu keluar dari sini!”
“Lalu masalah ini akan kusclesaikan dengan istrimu secara perlahan – lahan.”
“Jika tidak jangan harap kalian bisa keluar dari sini hari ini!”
Begitu Shiro selesai berbicara dia langsung melambaikan tangannya dan beberapa anak buahnya itu langsung menghampiri lalu mengepung dengan mengelilingi Reva clan Nara,
Lalu Reva mengepalkan tinjunya. Dia sudah bersiap – siap untuk membunuh.
Dan pada saat ini tiba – tiba pintu restoran didorong terbuka. Seorang wanita canti masuk ke dalam. Dia adalah Anya Smith.
Mata semua orang itu langsung menatap lurus saat melihat Anya Smith,
Penampilan Anya dan Nara tidak terlalu berbeda jauh.
Semua orang yang berada di ruangan itu tampak tercengang melihatnya. Apa yang terjadi sekarang?
Lalu Anya sambil tersenyum menceritakan kejadian waktu itu. Dan akhirnya Reva mengenalinya
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat