Doamna Neta masih bertanya – tanya mengapa bisa terjadi hal seperti itu saat acara makan.
12 barman Actclah mendengar bahwa itu adalah restoran Shiro, dia langsung mengerti
Lalu dia mencibir, sepertinya Shiro memang sengaja ingin membalas dendam kepada mereka.
Lalu Vara bergegas menghampiri dan berkata: “Reva, ayo cepat… ayo cepat kita pergi…”
“Ma tak mampu menyinggung keluarga Yu.”
Dan Reva tersenyum ringan sambil berkata: “Tidak apa – apa.”
“Aku malah ingin bertemu dengannya.”
Jika orang seperti ini tidak dibereskan, nantinya dia akan selalu menjadi batu sandungan!”
Lalu Vara tampak cemas dan berkata: “Reva, apakah… apakah kau sudah gila?”
“Dia adalah pewaris tunggal keluarga Yu. Bagaimana cara kau membereskannya?”
Wakn di Spoon & Stable kemarin itu, orang – orang disana membantumu karena kau pemegang kartu VIP.”
“Tetapi sekarang disini bukan Spoon & Stable, siapa yang akan membantu kita?”
Reva terkekeh dan menepuk tangan Nara dengan tenang sambil berkata: “Tidak apa–apa.”
“Serahkan saja kepadaku, kau tak perlu khawatir.”
Nara terlihat masih ingin berbicara tetapi di saat yang sama Shiro menghampiri mereka dengan sekelompok anak buahnya.
“Ada apa hah?”
Teriak Shiro saat berjalan ke arah mereka.
Lalu pelayan segera mendekati dan menceritakan kejadian yang baru saja terjadi.
Shiro melirik Reva dan berkata: “Ooh, bukankah dia si menantu sampah itu!”
“Kenapa, kau sengaja datang ke tempatku untuk makan gratis yah?”
“Heh, sampah sepertimu juga berani menindasku?”
“Kuberitahu yah, jika kalian hari ini tidak mau bayar maka kalian tidak akan pernah bisa keluar dari sini!”
Reva mengernyitkan keningnya dan saat dia akan berbicara tiba – tiba Nara berkata dengan cepat. “Tuan muda Shiro, kami... kami tidak berencana untuk makan gratis di tempatmu!”
“Tetapi makanan – makanan ini memang bukan kami yang memesan,
Shiro mencibir dan berkata: “Dircktur Shu, toko kami menggunakan teknologi komputer untuk mencatat pesanan, tidak mungkin ada kesalahan.”
“Bagaimana mungkin saat mencatat pesananmu terjadi kesalahan?”
“Jika kau mengatakan bukan kau yang memesannya lalu siapa yang memesan semua makanan) – makanan ini?”
“Atau lebih baik kita memanggil polisi dan meminta polisi untuk menyelidiki masalah ini saya
Mendengar ucapannya Nara tampak tercengang. Jika sampai memanggil polisi untuk menyelidiki masalah ini maka nantinya pasti akan merepotkan sekali,
Karena bukan hal ini saja yang akan diselidiki tetapi masalah tentang Reva yang tadi memukul orang disini juga tidak akan mudah diselesaikan.
US sam
Saat melihat raut wajah Reva yang tidak terlalu baik, Nara khawatir dia akan menyebabkan masalah lagi sehingga dengan cepat dia berkata: “Sudahlah, lupakan saja. Kami akan membayar tagihan ini!”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat