Bab 186
“Kita harus bekerja lebih giat lagi nanti. Jika kita melakukannya dengan baik siapa tahu saja kita masih punya harapan untuk tinggal di Rose Garden Itupun aku sudah cukup puas.”
“Oh yah, ngomong – ngomong ada beberapa villa di Rose garden yang memiliki kolam renang privat.”
“Reva, nantinya kita akan memiliki anak – anak sendiri.”
“Lalu anak – anak akan bermain di kolam renang sedangkan kita akan duduk berjemur sambil minum dengan santai dan melihat matahari terbenam. Betapa menyenangkannya itu!”
“Aku harap hari itu segera tiba!”
Wajah Nara membayangkan momen itu dan wajahnya terlihat begitu bersemangat dan mempesona.
Reva menatap wajahnya yang tampak cantik itu dan berbisik di dalam hatinya: “Nara, hari-hari itu akan segera tiba!”
“Setelah aku menyembuhkan Reina, aku akan membawamu untuk tinggal di villa Dragon Lake.”
“Apapun yang kau inginkan telah aku siapkan untukmu!”
Pada saat makan malam tiba-tiba ponsel Reva berdering,
Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat ID penelepon itu adalah Anya Smith.
Lalu Reva bangkit dan pergi ke kamarnya untuk menjawab telepon itu.
Saat melihat itu, Axel langsung berkata dengan marah, “Berhenti!”
“Angkat saja telepon itu disini!”
“Memangnya ada yang tak boleh diketahui orang lain?”
Reva tampak tak berdaya.
Semalam mereka bertengkar mengenai masalah Anya Smith makanya tadi dia memutuskan untuk menjawab telepon itu di kamar.
Nara meliriknya dan dengan cepat berkata, “Pa, itu kan panggilan pribadi untuk Reva. Untuk apa kau begitu mempedulikannya?”
Lalu Axel berkata, “Panggilan pribadi apa memangnya?”
“Jawab saja disini, kami juga tidak akan mengganggunya, tidak apa – apa kan?”
Nara terlihat masih ingin berbicara tetapi dengan cepat Reva berkata, “Oke.”
Lalu Reva menjawab telepon itu dengan menyalakan pengeras suara di ponselnya: “Nona Smith,
ada apa?”
Terdengar suara Anya Smith: “Halo, tuan Lec.”
Mendengar suara dari Anya, raut wajah Axcl dan Alina tampak dingin dan hampir saja memaki.
Tetapi karena keduanya takut kepada Anya Smith sehingga mereka tidak berani meraki ataupun mengeluarkan suara.
Anya: Begini, besok malam ada resepsi dan yang akan datang adalah semua pebisnis dari kota Carson.”
“Aku ingin mengundang tuan dan nyonya Lee untuk menghadiri resepsi ini. Apakah kalian berdua punya waktu?”
“Nanti saat kalian berdua tiba, sebut saja namaku.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat